Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.904 Ternak Babi Mati, Ini Langkah yang Diambil Pemprov NTT

Kompas.com - 03/03/2020, 09:07 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Angka kematian bibi dari peternakan milik warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat. 

Tercatat, sebanyak 2.904 babi mati hingga saat ini.

"Hingga hari ini data yang masuk dari kabupaten dan kota di daratan Pulau Timor, jumlah babi yang mati, telah mencapai 2.904 ekor," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dany Suhadi saat diwawancarai di Kupang, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Terminal Domestik Bandara Palembang Pasang Thermal Scanner

Ribuan babi itu tersebar di sejumlah wilayah, seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu.

Jumlah babi yang mati di Kota Kupang mencapai 221 ekor, Kabupaten Kupang 729 ekor, Timor Tengah Selatan 240 ekor, Timor Tengah Utara 912 ekor, Malaka 49 ekor, dan Belu 753 ekor.

Angka kematian itu dihitung sejak Januari hingga awal Maret 2020.

Pemprov NTT telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk menekan angka kematian babi tersebut.

"Kita sudah memberikan pemahaman kepada teman-teman di kabupaten dan kota, agar tidak dilakukan pemindahan ternak babi dari daerah yang satu ke daerah yang lain," kata Dany.

Para peternak diimbau segera memisahkan hewan ternak mereka yang sakit. 

Hewan yang sakit tak boleh bersentuhan degan ternak yang masih sehat.

Para peternak juga diimbau segera menguburkan hewan ternak yang mati di lokasi yang jauh dari permukiman warga agar tak menular.

"Untuk babi yang sehat dilakukan proteksi biosecurity dan penyemprotan desinfektan, untuk menghambat perkembangan virus," kata dia.

Dany menduga terdapat dua penyebab kematian ribuan babi di NTT, wabah kolera dan virus flu babi Afrika atau African swine flu (ASF).

"Tapi khusus untuk Kabupaten Belu, memang penyebabnya sudah jelas, karena ASF," kata dia.

Baca juga: Tim Khusus Dibentuk Tangani Kematian 729 Babi di Kabupaten Kupang

Pemprov NTT masih belum mengetahui penyebab kematian ternak di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu.

Pemprov telah mengirimkan sampel darah dan organ tubuh ternak babi yang mati ke Balai Veteriner Medan.

"Ini masih menunggu hasil dari laboratorium di Medan," jelas Dany.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com