Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Tahun Menunggu, Surani Ingin Pulang dari Arab Saudi ke Tanah Air

Kompas.com - 01/07/2020, 11:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Surani (45) seorang TKW yang bekerja di Jeddah, Arab Saudi mengunggah video di media sosial pada Kamis (25/6/2020).

Di video tersebut, Surani menceritakan jika ia disekap di rumah majikannya sejak tiga tahun terakhir.

Surani berasal dari Sukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Ia mengadu nasib ke Arab Saudi untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga yang tergolong kurang mampu.

Baca juga: Derita TKW Asal Sragen di Arab Saudi, Dilarang Pulang dan Gaji Tak Dibayar Penuh

Surani berangkat melalui jalur resmi Perusahaan Jasa Tenaha Kerja Indonesia (PJTKI). Di Jeddah ia bekerja sebagai pembantu rumah sakit.

Pada tahun 2002, Surani mengambil cuti dan pulang ke Sragen selama tiga bulan.

Setelah itu, ia kembali ke Arab Saudi secara mandiri. 18 tahun berjalan. Hingga saat ini, Surani tidak pernah kembali ke Tanah Air.

Baca juga: Cerita TKW yang Disekap Majikan di Arab Saudi, Tak Diberi Makan Sebelum Pingsan

Pindah majikan

Ilustrasi rumahWentao Li Ilustrasi rumah
Selama bekerja di luar negeri, Surani rutin mengirimkan uang untuk keluarganya di Sragen. Oleh keluarga, uang kiriman tersebut digunakan untuk membangun rumah.

Namun tiga tahun lalu, majikan Surani meninggal dunia. Ia kemudian ikut dengan anak majikan yang pertama.

Penderitaan pun dirasakan oleh Surani. Ia tak mendapat perlakuan yang baik dari majikannya yang baru. Bahkan sejakn April 2020, ia disekap di dalam kamar dan tidak diperbolehkan pulang ke Indonesia.

Gaji sebelumnya dibayar 2.000 Riyal Arab Saudi per bulan, hanya dibayarkan 50 persen.

Baca juga: TKW Asal Sragen Disekap Majikan di Arab Saudi, Disnaker: Akan Dipulangkan ke Indonesia

Tak hanya itu. Surani juga kerap pingsan karena tak diberi makan oleh majikan.

"Selama ikut anaknya (majikan) selama tiga tahun ini mendapat perlakuan yang kurang baik. Kalau menurut pengakuan dia (Surani) sering tidak dikasih makan, kalau belum pingsan belum dikasih makan, pengakuannya begitu," ungkap Kepala Desa Mojorejo, Suharno kepada Kompas.com, Selasa (30/6/2020)

Karena tak tahan dengan perlakuan majikannya, Surani memberanikan diri mengunggah video kondisinya di Arab Saudi melalui media sosial.

Video tersebut viral. Keluarga Surani akhirnya mengetahui kabar peremmpuan yang 18 tahun tak pernah pulang.

Kelurga pun meminta pemerintah setempat untuk menangani kasus Surani.

Baca juga: 18 Tahun Tak Pulang, TKW Asal Sragen Disekap Majikan di Arab Saudi, Terbongkar dari Medsos

Menunggu proses kepulangan

ilustrasi bandaraShutterstock ilustrasi bandara
Terkait kasus tersebut, Kasi Penempatan dan Informasi Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen, Ernawan mengatakan pihaknya sudah melaporkan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta.

Kasus tersebut langsung ditangani oleh BP2MI ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

Saat ini, Surani sudah dievakusi ke shelter KJRI Jeddah. Sementara sang majikan yang didga menyekap TKW tersebut sudah dilaporkan ke polisi setempat oleh KJRI Jeddah.

Baca juga: Kasus Perdana Covid-19 di Grobogan: TKW dari Hongkong, Pulang Desember 2019, ke Yogyakarta Maret 2020

Selama di shelter, Surani menunggu haknya diberikann. Setelah prosesnya selesai, Surani akan dipulangkan ke Tanah Air.

Ernawan mengatakan, pihaknya sudah memberi tahu keluarga jika Surani akan segera pulang ke daerah asal.

"Kemarin (Senin) kami sudah menemui keluarganya untuk menginformasikan bahwa yang bersangkutan sudah aman di KJRI dan sekarang dalam proses untuk mendapatkan hak-haknya," kata Ernawan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com