Kadis kesehatan Kota Medan Edwin Effendi menambahkan, dalam dua minggu terakhir peningkatan warga positif Covid-19 cukup tinggi. Perlu sosialisasi dan edukasi untuk menyadarkan masyarakat yang menganggap Covid-19 hal biasa.
"Sudah banyak tenaga medis terpapar, biasanya jumlah yang positif Covid-19 di bawah 10, hari ini naik hampir 50 orang. Jadi sangat diperlukan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan agar tidak tertular. Selain melakukan rapid test, kita sudah melakukan swab terhadap komunitas-komunitas yang rentan tertular," ujar Edwin.
Baca juga: Kisah Pilu 2 Anak Tiri Dibunuh Ayah di Medan, Berawal Minta Dibelikan Es
Wakil Rektor 3 USU Prof Mahyuddin KM Nasution mengungkapkan, berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan akan terjadi pada Agustus mendatang.
Harus dilakukan langkah bersama mengatasinya, salah satunya dengan menghadirkan seluruh pakar yang dimiliki USU dan membuat web seminar.
"Dalam webinar, masing-masing pakar akan menyampaikan pendapat dan analisisnya, termasuk persiapan menghadapi new normal sesuai dengan disiplin ilmunya. Kita harus bisa buat Medan kembali zona kuning agar para investor mau berinvestasi," kata Mahyuddin.
Akhyar mengatakan, Pemkot Medan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan telah menggelar rapat pembahasan finalisasi rancangan Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 pada Senin (22/6/2020).
Poin dalam Perwal, menurut Akhyar, tidak sulit untuk diimplementasikan. Intinya pakai masker, jangan berkerumun, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dan sedia hand sanitizer.
Meskipun saat ini Kota Medan belum memasuki fase new normal, namun masyarakat dituntut untuk dapat beradaptasi dengan Covid-19 dalam setiap aktivitasnya.