Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi Tangkap Pengunggah Video Dokter Tanpa Busana | Kapal Nelayan sedang "Mancing Mania" Tenggelam

Kompas.com - 23/06/2020, 06:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Untuk mencari spot memancing, salah satu dari mereka menggunakan Google Maps. Namun, tanpa sengaja mereka melihat sebuah benda di laut.

Kemudian, ketika gambar itu diperbesar, ternyata benda tersebut adalah sebuah kapal.

"Awalnya Iki tidak sengaja lihat benda yang aneh di Google Maps, lalu menanyakan ke saya, dan saya juga penasaran," kata Akbar Alfiana (22) saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Lalu pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB, gambar itu disebar di grup Facebook dan menjadi viral.

Iki berharap ada warganet yang sudah mengetahui dan menjelaskan benda misterius itu. Namun, ternyata belum ada jawaban yang memuaskan.

Sementara itu, Kepala Uni Penyelenggara Pelabuhan Palabuhanratu-Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantau (KPLP) Kementerian Perhubungan Fatah Yasin mengaku baru mengetahui informasi soal benda mirip kapal karam yang terdeteksi Google Maps di Teluk Palabuhanratu.

Fatah mengaku, selama ia bertugas di Sukabumi sejak 2014, belum menerima laporan soal perahu karam.

"Baru kali ini saja informasinya," kata Fatah.

Baca juga: Cerita di Balik Benda Mirip Kapal Karam Terdeteksi Google Maps di Sukabumi dan Viral

 

5. Bayi 40 hari meninggal karena tertular corona

Seorang bayi yang masih berusia 40 hari asal Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, meninggal dunia karena terserang Covid-19.

Sebelum meninggal, bayi tersebut sempat menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Smart Pamekasan sejak tanggal 9 Juni 2020.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pamekasan Sigit Priyono mengatakan, saat dilahirkan bayi tersebut dalam kondisi sehat. Begitu juga dengan orangtuanya.

Namun, sambungnya, setelah dibawa pulang, diketahui banyak warga yang menjenguk dan menggendongnya.

Setelah itu, bayi tersebut mengalami keluhan seperti demam, batuk dan sesak napas.

Pada 9 Juni 2020, orangtuanya bayi itu membawa anaknya ke RSUD Smart Pamekasan. Karena gejalanya mengarah kepada Covid-19, oleh tim medis bayi tersebut langsung dilakukan perawatan di ruang isolasi.

Dan setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, bayi tersebut dinyatakan positif corona pada usia 28 hari.

"Kalau kedua orangtuanya negatif setelah dilakukan rapid test. Bayinya yang positif karena terserang melalui warga yang menjenguk saat kelahiran," ujarnya.

Baca juga: Gara-gara Digendong Penjenguk, Bayi Usia 40 Hari Tertular Corona dan Meninggal

 

Penulis: Ghinan Salman, Perdana Putra, Markus Yuwono, | Editor: David Oliver Purba, Farid Assifa, Setyo Puji, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com