Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi Tangkap Pengunggah Video Dokter Tanpa Busana | Kapal Nelayan sedang "Mancing Mania" Tenggelam

Kompas.com - 23/06/2020, 06:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap pengunggah video dokter tanpa busana di Surabaya, Jawa Timur.

Pelaku yang ditangkap berjumlah satu orang, yakni pemilik akun Twitter @filipus_nove. Pelaku ditangkap di kawasan Jakarta Barat, pada Sabtu (20/6/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan, pemilik akun tersebut telah ditetapkan tersangka. Dan sudah ditahan di sel tahanan Mapolrestabes Surabaya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal berlapis yakni, pasal 27 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan UU Pornografi.

Sementara itu, kapal yang digunakan oleh kru dan pemancing untuk kegiatan mancing mania lokal yang berjumlah 13 orang, tenggelam di Perairan Pulau Pisang Gadang, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (21/6/2020) malam.

Kapal tersebut tenggelam diduga karena badai dan tingginya gelombang laut.

Akibatnya, 10 orang selamat dan tiga di antaranya masih dicari. Saat ini Tim Basarnas Padang masih melakukan pencarian tiga korban yang hilag.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Pengunggah video dokter tanpa busana ditangkap

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Aparat kepolisian Polrestabes Surabaya menangkap pengunggah video dokter tanpa busana di Surabaya.

Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksono mengatakan, pengunggah video tersebut ditangkap di kawasan Jakarta Barat, Sabtu (20/6/2020).

Adapun pelaku yang ditangkap berjumlah satu orang, yakni pemilik akun Twitter @filipus_nove.

"Betul (sudah ditangkap) di Jakarta Barat. (Pelaku ditangkap) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB di kediamannya," kata Arief, saat dihubungi, Minggu (21/6/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi akhirnya menetapkan pemilik akun Twitter @filipus_nove sebagai tersangka.

Penetapan tersangka lantaran yang bersangkutan terbukti ikut memviralkan video tersebut.

Saat ini tersangka telah ditahan di sel tahanan Mapolrestabes Surabaya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 27 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan UU Pornografi.

"Pasal yang kita sangkakan pertama ya pasti UU ITE, pasal 27, dan kita lapis juga dengan UU Pornografi," kata Arief.

Baca juga: Pengunggah Video Dokter Tanpa Busana di Surabaya Ditangkap di Jakarta Barat

 

2. Kapal nelayan sedang lakukan mancing mania tenggelam

Tim SAR Padang melakukan evakuasi terhadap korban kapal.mancing mania yang tenggelam di perairan kota Padang, Senin (22/6/2020)- Tim SAR Padang melakukan evakuasi terhadap korban kapal.mancing mania yang tenggelam di perairan kota Padang, Senin (22/6/2020)

Kapal yang digunakan oleh kru dan pemancing untuk kegiatan mancing mania lokal yang berjumlah 13 orang, tenggelam di Perairan Pulau Pisang Gadang, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (21/6/2020) malam.

Akibatnya, 10 orang selamat dan tiga di antaranya masih dicari.

"Diduga karena badai dan tinggi gelombang laut, kapal itu karam," kata Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Kota Padang Asnedi, saat diubungi Kompas.com, Senin (22/6/2020).

Kata Asnedi, setelah pihaknya mendapat laporan tersebut, langsung dilakukan pencarian.

Bahkan, pihaknya menerjunkan 17 petugas dengan menggunakan kapal KM Yudhistira untuk mencari tiga korban hilang.

"Lanjut, kita lakukan penyisiran kembali," ujar Asnedi.

Baca juga: Kapal Kru Mancing Mania Tenggelam, 10 Selamat, 3 Masih Dicari

 

3. Gempa Pacitan M 5,0 terasa hingga Yogyakarta

Ilustrasi gempa bumiShutterstock Ilustrasi gempa bumi

Gempa magnitudo 5,0 mengguncang Pacitan, pada Senin (22/6/2020) sekitar pukul 02.33 WIB.

Mengutip informasi dari akun Twitter resmi BMKG, @infoBMKG, gempa berlokasi di 9.11 LS,110.85 BT (107 km barat daya Pacitan).

Kedalaman gempa mencapai 63 km dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa tersebut terasa hingga DIY dan sekitarnya.
Warga sempat kaget gempa saat merasakan gempa beberapa detik.

Dari pengamatan di sekitar Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, gempa dirasakan cukup kuat.

"Iya gempa cukup kuat, sampai kaget," kata Lia, warga Kecamatan Pakualaman.

Selain di Yogyakarta, warga di wilayah Kabupaten Gunungkidul juga merasakan gempa tersebut.

"Kami sampai keluar rumah, di sini cukup kuat," ucap Deta, warga Kapanewon Playen, Gunungkidul melalui pesan singkat.

Warga Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Surisdiyanto juga menyampaikan hal serupa.

"Warga di sini geger, saya saja lari," ucap Suris.

Baca juga: Gempa Pacitan M 5,0 Terasa hingga Yogyakarta, Tak Berpotensi Tsunami

 

4. Benda mirip kapal karam terdeteksi Google Maps

Gambar mirip kapal karam yang terlihat oleh google maps di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.TANGKAPAN LAYAR FACEBOOK Gambar mirip kapal karam yang terlihat oleh google maps di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Sebuah benda mirip kapal karam di Pantai Sukabumi, Jawa Barat viral di media sosial. Bahkan, benda tersebut tak sengaja tertangkap Google Maps.

Benda yang mirip kapal tersebut, awalnya ditemukan tiga warga bernama Akbar, Iki, dan Asep, yang berencana memancing di laut selatan Sukabumi.

Ketiganya merupakan warga Kampung Parung Baliung, Desa Cijalingin, Kecamatan Cicantayan.

Untuk mencari spot memancing, salah satu dari mereka menggunakan Google Maps. Namun, tanpa sengaja mereka melihat sebuah benda di laut.

Kemudian, ketika gambar itu diperbesar, ternyata benda tersebut adalah sebuah kapal.

"Awalnya Iki tidak sengaja lihat benda yang aneh di Google Maps, lalu menanyakan ke saya, dan saya juga penasaran," kata Akbar Alfiana (22) saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Lalu pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB, gambar itu disebar di grup Facebook dan menjadi viral.

Iki berharap ada warganet yang sudah mengetahui dan menjelaskan benda misterius itu. Namun, ternyata belum ada jawaban yang memuaskan.

Sementara itu, Kepala Uni Penyelenggara Pelabuhan Palabuhanratu-Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantau (KPLP) Kementerian Perhubungan Fatah Yasin mengaku baru mengetahui informasi soal benda mirip kapal karam yang terdeteksi Google Maps di Teluk Palabuhanratu.

Fatah mengaku, selama ia bertugas di Sukabumi sejak 2014, belum menerima laporan soal perahu karam.

"Baru kali ini saja informasinya," kata Fatah.

Baca juga: Cerita di Balik Benda Mirip Kapal Karam Terdeteksi Google Maps di Sukabumi dan Viral

 

5. Bayi 40 hari meninggal karena tertular corona

Ilustrasi bayiShutterstock Ilustrasi bayi

Seorang bayi yang masih berusia 40 hari asal Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, meninggal dunia karena terserang Covid-19.

Sebelum meninggal, bayi tersebut sempat menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Smart Pamekasan sejak tanggal 9 Juni 2020.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pamekasan Sigit Priyono mengatakan, saat dilahirkan bayi tersebut dalam kondisi sehat. Begitu juga dengan orangtuanya.

Namun, sambungnya, setelah dibawa pulang, diketahui banyak warga yang menjenguk dan menggendongnya.

Setelah itu, bayi tersebut mengalami keluhan seperti demam, batuk dan sesak napas.

Pada 9 Juni 2020, orangtuanya bayi itu membawa anaknya ke RSUD Smart Pamekasan. Karena gejalanya mengarah kepada Covid-19, oleh tim medis bayi tersebut langsung dilakukan perawatan di ruang isolasi.

Dan setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, bayi tersebut dinyatakan positif corona pada usia 28 hari.

"Kalau kedua orangtuanya negatif setelah dilakukan rapid test. Bayinya yang positif karena terserang melalui warga yang menjenguk saat kelahiran," ujarnya.

Baca juga: Gara-gara Digendong Penjenguk, Bayi Usia 40 Hari Tertular Corona dan Meninggal

 

Penulis: Ghinan Salman, Perdana Putra, Markus Yuwono, | Editor: David Oliver Purba, Farid Assifa, Setyo Puji, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com