Akibatnya, 10 orang selamat dan tiga di antaranya masih dicari.
"Diduga karena badai dan tinggi gelombang laut, kapal itu karam," kata Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Kota Padang Asnedi, saat diubungi Kompas.com, Senin (22/6/2020).
Kata Asnedi, setelah pihaknya mendapat laporan tersebut, langsung dilakukan pencarian.
Bahkan, pihaknya menerjunkan 17 petugas dengan menggunakan kapal KM Yudhistira untuk mencari tiga korban hilang.
"Lanjut, kita lakukan penyisiran kembali," ujar Asnedi.
Baca juga: Kapal Kru Mancing Mania Tenggelam, 10 Selamat, 3 Masih Dicari
Gempa magnitudo 5,0 mengguncang Pacitan, pada Senin (22/6/2020) sekitar pukul 02.33 WIB.
Mengutip informasi dari akun Twitter resmi BMKG, @infoBMKG, gempa berlokasi di 9.11 LS,110.85 BT (107 km barat daya Pacitan).
Kedalaman gempa mencapai 63 km dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut terasa hingga DIY dan sekitarnya.
Warga sempat kaget gempa saat merasakan gempa beberapa detik.
Dari pengamatan di sekitar Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, gempa dirasakan cukup kuat.
"Iya gempa cukup kuat, sampai kaget," kata Lia, warga Kecamatan Pakualaman.
Selain di Yogyakarta, warga di wilayah Kabupaten Gunungkidul juga merasakan gempa tersebut.
"Kami sampai keluar rumah, di sini cukup kuat," ucap Deta, warga Kapanewon Playen, Gunungkidul melalui pesan singkat.
Warga Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Surisdiyanto juga menyampaikan hal serupa.
"Warga di sini geger, saya saja lari," ucap Suris.
Baca juga: Gempa Pacitan M 5,0 Terasa hingga Yogyakarta, Tak Berpotensi Tsunami
Sebuah benda mirip kapal karam di Pantai Sukabumi, Jawa Barat viral di media sosial. Bahkan, benda tersebut tak sengaja tertangkap Google Maps.
Benda yang mirip kapal tersebut, awalnya ditemukan tiga warga bernama Akbar, Iki, dan Asep, yang berencana memancing di laut selatan Sukabumi.
Ketiganya merupakan warga Kampung Parung Baliung, Desa Cijalingin, Kecamatan Cicantayan.