Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Krisis Pangan Saat Pandemi, Satgas Pesantren Yogya: Perkuat Kemandirian

Kompas.com - 10/06/2020, 11:47 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

Selain itu menjalin kerja sama penyediaan pangan pokok dengan kelompok tani di Kota Yogyakarta dan daerah produsen di luar kota.

Hal serupa dilakukan terhadap warga untuk penyediaan pangan non pokok skala rumah tangga.

Kemudian pemberian insentif biaya produksi berupa benih, pupuk, dan saprodi, baik kepada petani mitra kerja sama maupun penanam skala/lahan rumah tangga, dengan memperluas dan meningkatkan manfaat dari Kartu Tani.

Selain itu juga memperluas gerakan sosial warga untuk kemandirian pangan dengan kolaborasi dan insentif pendampingan bagi organisasi masyarakat, komunitas, relawan, organisasi warga, dan perusahaan.

Tak hanya itu, perlu langkah kampanye yang masif dan dukungan informasi teknis. Hal ini untuk mendorong gerakan menanam bagi ketahanan dan kemandirian pangan.

"Melakukan pengorganisasian RT/RW dalam gerakan menanam di rumah warga maupun lahan-lahan di sekitar perumahan/kampung yang dapat dioptimalkan," urainya.

Baca juga: DPRD Kalbar Ingatkan Ancaman Krisis Pangan di Tengah Pandemi Corona

Pada sektor distribusi dan konsumsi, pemerintah kota perlu meningkatkan cadangan pangan pokok (beras) dengan menjalin kontrak kerja sama pembelian hasil panen petani dalam satu paket program insentif biaya produksi untuk petani.

Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi dan mengkoordinasikan pendirian lumbung pangan komunitas oleh warga sebagai platform alternatif ketahanan pangan yang dikelola warga secara mandiri.

Sementara itu yang perlu dilakukan oleh komunitas warga, yakni menghidupkan lumbung pangan komunitas yang dilandasi nilai solidaritas dan kegotong-royongan.

Mendistribusikan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau dan mendistribusikan bantuan pangan bagi kelompok rentan dan terdampak.

Komunitas warga juga perlu mengembangkan kontrak kerja sama dengan komunitas petani dan peternak. Hal ini untuk mendekatkan rantai pasok, menjamin kepastian permintaan produk, serta memberikan insentif harga kepada produsen untuk merawat keberlanjutan produksi petani.

Melakukan kendali mutu keamanan pangan yang dijual atau didonasikan.

"Menyimpan dan mengelola surplus hasil panen pertanian rumah tangga dalam kerangka penguatan resiliensi pangan dan ekonomi keluarga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com