Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penggali Kubur Khusus untuk Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 08/06/2020, 07:15 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Semenjak dijadikan kawasan pemakaman khusus Covid-19 pada pertengahan April 2020 lalu, sudah 135 jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) dimakamkan di TPU Gandus Hill.

Dalam sehari, paling sedikit dua pasien PDP meninggal dan dikebumikan. Bahkan, sempat 12 jenazah dalam sehari dimakamkan usai Lebaran kemarin.

"Pada malam Lebaran saja 7 jenazah, sesudah lebaran 12 jenazah. Kami hanya 5 orang, itu sangat capek sekali," kata Herman.

Upah Rp 150.000

Makam khusus Covid-19 yang digali Herman dan empat timnya itu memiliki ukuran yang berbeda dibandingkan makam pada umumnya.

Jika pada pemakaman umum ukurannya memiliki lebar 60 sentimeter dan panjang 90 sentimeter, maka makam khusus Covid-19 memiliki lebar 90 sentimeter dan panjang 210 sentimeter.

"Karena kita mengikuti ukuran peti, kalau makam biasa kan hanya jenazahnya saja," kata Herman menjelaskan.

Bersama timnya, Herman dibayar upah sebesar Rp 750.000 untuk satu lubang makam.

Uang itu mereka bagi lima untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Kondisi itu tak membuat Herman mundur sebagai penggali kubur di TPU Gandus Hill. Dia tetap menerima upah tersebut dengan ikhlas.

"Tidak ada uang tambahan lain, hanya itu saja. Kalaupun ada dikasih vitamin. Tapi kami tetap ikhlas, karena ini hanya ini yang bisa saya bantu selama pandemi ini," ujar Herman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com