Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kisah di Balik Rompi Kerja Covid-19 ala Ridwan Kamil

Kompas.com - 05/06/2020, 13:43 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Rompinya diminati, kini banyak dijual secara online

Lantaran sering dipakai, rompi itu pun mulai menghiasi lapak penjualan daring. Dalam unggahan Instagram pribadinya, Kamis (4/6/2020) kemarin, Emil sempat menggunggah salah satu penjual rompi yang cukup mirip secara tampilan.

"Ini penjual namanya Muhammad juga. Dia DM saya, berterima kasih karena barangnya diposting jadi banyak yang beli. Sebelumnya dia izin ke saya tap gak kebaca," kata Emil.

Meski rompi tersebut edisi terbatas, ia menyebut rompi tersebut dijual bebas. Namun, dengan warna yang berbeda.

"Kayaknya ada dijual. Tapi yang warna ini (biru tua) enggak sepertinya," ujar Emil.

Emil tak keberatan para entrepreneur menjual namanya untuk menarik para pelanggan selama sesuai syariat dan memiliki imej baik.

Baca juga: Kesedihan Ridwan Kamil Batal Ikut Ibadah Haji Tahun Ini

Senang jika usaha rakyat jadi laku

Sebab, beberapa pelaku usaha kecil menengah juga menggunakan namanya untuk memikat pelanggan.

"Makanya saya kasih syarat, selama bisnisnya baik tak melanggar syariat ya gak apa-apa. Yang saya tahu yang pakai nama saya ada tukang cukur di Jogja, tukang tambal ban, warung mie di Depok, pecel lele di Garut," katanya. 

"Intinya kalau itu membuat usaha rakyat kecil laku saya senang saja. Bagusnya mah minta izin dulu, saya izinkan juga tapi saya ingin beri batasan ini citranya baik atau buruk."

"Kalau bebas mah nanti bisa aja ada kondom Ridwan Kamil," canda Emil.

Baca juga: Mal di Bekasi Diizinkan Beroperasi, Ridwan Kamil: Bukan Pelonggaran PSBB, tapi Adaptasi

Dorong UKM lokal

Bahkan, ia pun sering mendukung produk lokal dengan mempromosikan lewat foto dengan gaya memegang produknya.

Namun, ia tetap berkomitmen tak mengunggah promosi produk di akun Instagram pribadinya.

"Kita menyadari UKM terpuruk. Hasil riset penurunan hampir 70 persen sehibgga UKM butuh kreativitas agar laku. Saya menemukan ada UKM yang minta endorse biasanya saya bantu dalam bentuk foto atau video, ada cireng, baju, topi," kata Emil. 

"Contoh tukang cukur saya dia jualan tas saya promosikan. Tapi saya gak promosikan di akun saya karena itu melanggar apa yang saya niatkan. Jadi ngendorse itu sudah ratusan, tiap acara suruh pegang barangnya difoto," tutur Emil.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com