Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Bengkulu Buka Kembali Layanan Semua Poli di RSUD M Yunus

Kompas.com - 04/06/2020, 09:15 WIB
Firmansyah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

BENGKULU, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebutkan pihaknya akan kembali membuka semua layanan poli di RSUD M Yunus secepatnya dengan strategi yang mengacu pada protokol Covid-19.

Menyusul meninggalnya pasien kritis akibat kecelakaan lalu lintas beberapa waktu lalu.

"Semua poli di RSUD M Yunus akan kita aktifkan lagi dengan bentuk layanan yang tentus saja mengacu pada protokol Covid-19," jelas Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Rabu (3/56/2020).

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 3 Juni 2020

Secara umum ia mengatakan, sebenarnya sejumlah layanan tetap beroperasi selama ini terutama yang berkaitan dengan penanganan gawat darurat seperti bedah saraf.

Pihaknya bersama manajemen RSUD M Yunus akan melakukan pengaturan pada sistem pelayanan agar pasien tidak menumpuk di masing-masing poli untuk mendapatkan pelayanan.

"Nanti akan diatur satu polis misalnya per hari akan dibatasi 30 pasien, selebihnya diharapkan datang lagi pada keesokan harinya, ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan orang," jelas Herwan.

Hal yang sama juga disampaikan Direktur RSUD M Yunus Zulkimaulub Ritonga. Ia mendapat dari dokter dan perawat agar layanan rumah sakit segera diaktifkan untuk pasien umum.

"Banyak perawat, staf dan dokter sebenarnya sudah meminta kembali agar semua layanan dibuka kembali untuk melayani masyarakat. Usulan itu sudah muncul sejak awal Juni," ungkapnya.

Ia mengaku akan secepatnya mengaktifkan kembali layanan RSUD M Yunus sehingga semua pasien bisa berobat, tidak hanya pasein Covid-19.

Sebelumnya diberitakan, satu pasien kecelakaan lalu lintas mengalami kritis di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit Asyifa. Selanjutnya Asyifa merujuk ke RS Bhayangkara di RS Bhayangkara, namun korban tidak dapat dilayani.

Lalu pihak keluarga membawa pasien ke sejumlah rumah sakit lainnya seperti Tiara Sella, Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) milik Pemkot Bengkulu.

Baca juga: Wali Kota Bengkulu dan Basarnas Pakai Helikopter Cari 4 Nelayan yang Hilang di Laut

 

Semua rumah sakit tidak dapat melayaninya karena tidak memiliki fasilitas bedah saraf dan sejumlah alasan penanganan Covid-19.

Setelah itu, barulah pasien dibawa ke RSUD M Yunus. Di sana, pasien dilayani namun meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com