Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 07:28 WIB
Markus Makur,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Hanya ibu yang kuat, sabar, setia, penuh cinta kasih, yang mampu merawat penderita gangguan jiwa. Salah satunya mama Ester Deke (74).

Mama Ester, sering disapa Ene Ester, tinggal di kampung Sembong-Mok, Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Flores, Provinsi NTT.

Memakai topi dingin serta kain songke, serta baju kaos serta masker dilakukan Ene Ester di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.

Sejak kepergian sang suami, Marselinus Nggeza pada tahun 1982 silam, Ene Ester hidup bersama anaknya.

Baca juga: Kronologi Video Viral 2 Polisi Berkelahi dengan ODGJ

Sehari-hari ia ditemani putra bungsu. Namanya Anus.

Selain Anus, ia juga ditemani putra keduanya, Fransiskus Kari Ghalis (48). Namun, nahas menimpa Fransiskus.

Akibat skizofrenia yang dideritanya, ia harus meringkuk terpasung tak berdaya di gubuk kecil samping rumahnya, sejak tahun 2000.

Ia mengalami masa-masa sulit itu, sejak usianya baru menginjak 18 tahun.

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kesehatan jiwa kronis yang mengancam banyak orang.

Penyakit ini muncul akibat adanya ketidakseimbangan kadar dopamin dan serotonin dalam otak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com