KOMPAS.com - Upaya penangkapan pelaku penggelapan berinisial Z di Desa Karang Mendapo, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, diwarnai penembakan.
Saat ditangkap, orangtua Z mengacungkan parang pada petugas.
Pelaku juga melakukan perlawanan dan berusaha merebut senjata polisi.
Sempat dibawa ke rumah sakit, pelaku meninggal dunia.
Tewasnya Z memicu adanya blokade jalan lintas Jambi-Sarolangun yang dilakukan masyarakat setempat.
Baca juga: Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Pelaku Tertangkap dari Like Facebook Korban
Ia kembali dilaporkan karena diduga menggelapkan sepeda motor rekannya.
"Asimilasi dari Lapas Sarolangun, kena vonis 6 bulan. Ini bisa dikatakan pelaku biasa melakukan tindak pidana," kata Deny, seperti dilansir dari Tribun Jambi.
Usai mendapat laporan, Unit Reskrim Polsek Pauh pun mendatangi rumah pelaku untuk melakukan penangkapan.
Penangkapan didasarkan atas Surat Perintah Penangkapan Nomor:SP.Kap/18/v/2020/Reskrim.
Namun, saat ditangkap, orangtua maupun pelaku berupaya melawan.
Baca juga: Detik-detik Kapolsek Ditusuk dan 7 Polisi Disandera, Berawal Tertibkan Penambangan Ilegal di Jambi
Pelaku sempat melawan petugas dengan sebilah pisau.
Orangtua pelaku juga mengacungkan parang pada petugas kepolisian.
Saat polisi berhasil mengendalikan aksi perlawanan, pelaku malah mencoba melarikan diri.
Ia juga hendak merebut senjata laras panjang yang dipegang oleh polisi.
"Tersangka juga berupaya merampas senjata laras panjang yang dibawa oleh salah seorang anggota Polsek Pauh," kata Kapolres, seperti dilansir Antara.
Baca juga: Detik-detik Kapolda Jatim Usir Kapolsek yang Tidur Saat Rapat Covid-19: Keluar, Jangan Main-main!
"Tembakan peringatan sudah lima kali dan ia nekat, terpaksa petugas melumpuhkannya," kata dia.
Setelah penembakan, keluarga mengamuk membawa senjata tajam dan mengejar petugas.
Mobil polisi pun dilempari batu hingga kacanya pecah.
"Personel Polsek Pauh mengamankan diri ke Polres Sarolangun," tutur dia.
Sedangkan pelaku dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.
"Yang bersangkutan sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun akhirnya meninggal dunia di rumah sakit," kata Deni, dilansir dari Antara.
Buntut penembakan itu, warga Karang Mendapo memblokade jalan Jambi-Sarolangun.
Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi mengaku prihatin dengan kejadian itu dan meminta supaya warga menghentikan aksi blokade.
"Warga Karmen (Karang Mendapo) tidak perlu melakukan tindakan blokir jalan dan sebagainya, yang justru menimbulkan atau menambah kerugian banyak orang," kata dia, melansir Antara.
Kapolda menjelaskan, insiden itu tidak akan terjadi jika tersangka dan keluarganya bersikap kooperatif.
"Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi apabila upaya penegakan hukum bisa dilakukan dengan sikap kooperatif dari tersangka atau keluarganya serta ikuti saja prosesnya karena hak-hak tersangka juga dijamin," jelas Firman.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kapolda Jambi Imbau Warga Karang Mendapo Hentikan Pemblokiran Jalan Lintas Jambi-Sarolangun
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.