Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Dipukuli Dicekik, Dia Marah karena Tidak Diberi Uang"

Kompas.com - 30/05/2020, 12:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - NS (36) warga Jalan Timbunan, Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan dianiaya oleh M (36) suaminya sendiri.

Penganiayaan berawal saat M meminta uang kepada NS tanpa alasan yang jelas.

M pun menolak permintaan suaminya. Pasangan suami istri yang telah menikah selama enam tahun itu pun adu mulut. Sang suami yang kesal tak diberi uang, langsung menganiaya NS.

"Saya dipukuli dicekik, dia marah karena tidak diberi uang," kata NS saat melapor ke Polrestabes Palembang, Jumat (29/5/2020).

Baca juga: Suami Cekik dan Pukuli Istri karena Tak Diberi Uang

Akibat kejadian tersebut, NS mengalami lebam dan luka robek di wajahnya.

Ia mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar selama menikah dengan M. Namun penganiayaan kali ini sudah melewati batas sehingga ia memilih lapor polisi.

"Saya tidak tahan lagi makanya lapor ke polisi biar dia ditangkap. Saya sudah sering dianiaya begini, sejak menikah" ujar dia.

Baca juga: Viral Video Ayah Cekik Anak Kandung di Lombok Tengah, Pelaku Sudah Diamankan Polisi

Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Nuryono membenarkan adanya laporan korban tersebut.

Ia mengatakan, korban saat ini sedang dimintai keterangan.

"Laporan ini akan ditindaklanjuti oleh unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polrestabes Palembang, sekarang korban masih diperiksa," kata dia.

Baca juga: Fakta Suami Aniaya Istri dengan Gergaji, Diduga Cemburu lalu Pelaku Bunuh Diri

Suami di Malang aniaya istri dengan gergaji

ilustrasi kekerasan terhadap perempuan ilustrasi kekerasan terhadap perempuan
Sementara itu di Kabupaten Malang, seorang suami berinsial MC (35) tega menganiaya istrinya sendiri yang berinsial A (34) dengan gergaji.

Peganiayaan terjadi di rumah mereka di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Sabtu (9/5/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kejadian itu bermula saat pelaku dan korban terlibat cekcok di dalam rumahnya. Pelaku yang emosi lantas mengambil gergaji kayu dan menganiaya istri.

Baca juga: Kronologi Suami di Malang Aniaya Istri dengan Gergaji

Melihat istrinya terkapar, pelaku kemudian naik ke atas atap rumahnya yang berlantai dua dan menjatuhkan diri.

Warga sekitar awalnya mengira pelaku terjatuh saat hendak memperbaiki atap rumahnya.

Saat akan memberitahukan kejadian tersebut ke istri pelaku, warga mulai curiga karena pintu rumah mereka terkunci.

Setelah pintu rumah dibuka dan digeledah, warga nememukan A terkapar di lantai kamar dengan leher sobek.

Baca juga: Setelah Aniaya Istri dengan Gergaji, Suami Bunuh Diri Lompat dari Lantai 2

Korban kemudian dieavakuasi ke RS Marsudi Waluyo. Sementara sang suami dibawa ke IGD Puksesma Singosari. Setelah menjalani pemeriksaan medis, pelaku dibawa ke Polsek Singosari.

“Sampai di Polsek Singosari selang 5 menit, kondisi pelaku sempoyongan dan muntah. Petugas memanggil ambulans untuk dibawa ke Puskesmas Singosari, namun dalam perjalanan pelaku meninggal dunia,” kata Kapolsek Singosari AKP Farid Fatoni.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra, Andi Hartik | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com