Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

86 Anak Positif Covid-19, Pemprov NTB: Orangtua Tetap Saja Mengajak Keluar Rumah

Kompas.com - 29/05/2020, 07:43 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS. COM - Sebanyak 86 anak dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Kamis (28/5/2020).

Sebanyak tiga bayi usia di bawah satu tahun meninggal.

"Dari data terbaru hari ini, atau 28 kasus positif  Covid-19, empat di antaranya adalah anak-anak, dan semua berasal dari Kabupaten Lombok Timur, tiga balita dan satu usia anak-anak, itu artinya masih ada penularan terhadap anak-anak hingga hari ini," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi lewat keterangan tertulis, Kamis malam.

Dari 86 anak yang positif terinfeksi Covid-19 itu, 35 di antaranya merupakan balita rentang usia 0-5 tahun, atau sebanyak lima persen dari total kasus positif Covid-19 di NTB.

Sebanyak 51 anak berasal dari rentang usia 5-18 tahun. Jumlah ini merupakan 10 persen dari jumlah total kasus positif Covid-19.

Baca juga: NTB Tambah 28 Kasus Positif Corona, 4 di Antaranya Anak-anak

Nurhandini mengatakan, jumlah anak yang terinfeksi Covid-19 diprediksi terus bertambah.

"Terutama untuk kasus anak dan balita, jika orangtua tidak disiplin dan tetap saja mengajak anak-anak mereka keluar rumah," kata Nurhandini.

Berdasarkan data dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, tiga balita meninggal karena terinfeksi virus corona baru.

Balita ketiga yang meninggal adalah pasien 544 dengan inisial FH berusia sembilan bulan. Pasien yang berasal dari Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Mataram, ini tak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19.

Anak ini juga tak memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Ia meninggal dan dimakamkan sesuai standar pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 pada Selasa (26/5/2020).

Seorang anak di Mataram, NTB mengenakan masker anak bergambar spiderman. Anak anak kerap enggan mengenakan masker karena tak sesuai dengan ukuran usia mereka. Masker anak sangat dibutuhkan karena anak anak sangat rentan tertular covid19FITRI R Seorang anak di Mataram, NTB mengenakan masker anak bergambar spiderman. Anak anak kerap enggan mengenakan masker karena tak sesuai dengan ukuran usia mereka. Masker anak sangat dibutuhkan karena anak anak sangat rentan tertular covid19

Bagi masker gratis untuk anak

Minimnya kesadaran orangtua dan persediaan masker anak membuat kasus penularan Covid-19 di NTB berpotensi meningkat.

Dewan Anak Mataram (DAM) bersama Relawan Sahabat Anak (RSA) berinisiatif menyiapkan 10.000 masker khusus anak.

Dalam dua hari terakhir, 1.600 masker telah dibagikan kepada masyarakat.

"Kami melihat kasus anak anak positif Covid-19 di NTB, yang terus meningkat, di samping melihat banyaknya orangtua yang tidak peduli pada kesehatan anak-anak mereka, mengajak anak anak keluar tapi tidak mengunakan masker untuk anak anak mereka, " kata Ketua DAM Gaung Alif.

Menurut Gaung, aksi bagi-bagi masker hanya salah satu cara untuk melindungi anak dari bahaya penularan Covid-19. 

Baca juga: Angka Kematian Lebih Tinggi dari Covid-19, Masyarakat NTB Diminta Tak Abaikan DBD

"Cara paling aman adalah membiarkan anak anak tetap berada di rumah selama pandemi wabah corona ini, " ungkapnya

Berdasatkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI) tercatat sekitar 584 anak terkonfirmasi positif  Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 15 anak meninggal.

"Kini pilihannya ada pada kita, melindungi anak-anak kita dengan tetap membiarkan mereka berada di rumah (stay at home) atau membiarkannya bermain di luar rumah dan mengajaknya bepergian dengan risiko terpapar corona. Harus diingat anak-anak merupakan kelompok rentan terpapar corona," kata Gaung.

Dari pantauan Kompas.com, aksi berbagi masker ini mendapatkan respons positif dari orangtua yang kebetulan melintas di jalanan utama Kota Mataram.

Gaung tak ingin jumlah anak yang terinfeksi Covid-19 terus bertambah. Aksi bagi-bagi masker ini akan terus dilakukan untuk mencegah hal itu.

"Puncaknya kami akan membagikan secara serentak di seluruh wilayah NTB, 2 Juni 2020 mendatang. Khusus untuk Kota Mataram kami akan membagi 10.000 masker anak," kata Gaung.

 

Sementara itu, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB menilai tingginya kasus positif Covid-19 terhadap anak merupakan kelalaian semua pihak. Sebab, tercatat 14 kasus positif anak dari 590 pasien positif Covid-19 di NTB.

Aksi berbagi masker untuk anak tersebut tak cuma dilakukan Dewan Anak Mataram. Aksi itu juga didukung Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan DPRD Kota Mataram.

Seorang anggota DPRD Kota Mataram Nyanyu Ernawati ikut membagikan masker anak di jalanan utama Kota Maram.

Nyanyu tergerak ikut karena masker anak sulit ditemukan di pasaran.

"Ini ada ukuran yang beragam, ukuran untuk balita ada, untuk anak usia 5 tahun sampai 10 tahun ada  untuk anak usia SMP dan SMA ada, jadi pasti disukai anak-anak karena nyaman, " katanya.

Baca juga: 67 Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19 di NTB, Beberapa RS Tak Terima Pasien Baru

Menurutnya, orangtua di NTB masih saja membawa anak mengikuti aktivitas mereka, seperti keluar rumah atau berbelanja. Saat keluar rumah, anak-anak tak dibekali masker.

Salah seorang warga Mataram, Ari mengakui sulitnya mencari masker ukuran anak.

"Sulit saya dapat masker anak, ini anak. saya pakai masker kebesaran jadi dia gerah, enggak suka pakai, kalau ini pas, ada gambar boneka yang lucu-lucu, " Kata Ari.

Sejumlah anak juga antusias saat mendapatkan masker dari para relawan. Mereka suka karena warna dan gambar lucu yang dicetak pada masker tersebut.

"Saya senang dapat masker yang ada gambarnya, warnanya juga merah, selama ini enggak suka pakai masker karena kebesaran, " kata salah satu anak yang gembira menerima masker berwarna merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com