Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2020, 17:51 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk mengenang sosok Didi Kempot, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak bersama kepala daerah yang merupakan kader PDIP lainnya, menonton konser digital Tombo Kangen In Memoriam Didi Kempot, Senin (25/5/2020).

Emil mengatakan, Didi Kempot merupakan sosok yang fenomenal. Pasalnya, lagunya yang berbahasa Jawa digandrungi semua kalangan.

“Mas Didi Kempot ini penyanyi segala zaman. Dia bisa bernyanyi di mana saja,” kata Emil, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Senada dengan Emil, Bupati Banyuwangi Azwar Anas yang juga menonton konser digital Didi mengatakan hal serupa.

Baca juga: Obituari Didi Kempot: Tentang Rasa Perih

Anas bercerita, ketika Didi konser di Banyuwangi, jalanan menuju lokasi konser macet luar biasa.

“Orang dari berbagai penjuru termasuk Bali, berbondong-bondong ingin menontonnya,” kata Anas.

Menurut Anas, hal tersebut karena penampilan Didi di atas panggung sangat memuaskan.

“Kami create sound system, lampu, dan semuanya. Jadi persiapan dan penampilan beliau sangat totalitas,” kata Anas.

Baca juga: Sobat Ambyar TKI di Malaysia Ciptakan Lagu Ini untuk Mengenang Didi Kempot

Anas menambahkan, di sela-sela penampilannya, Didi menerima lukisan dari seorang anak difabel bernama Risky.

Cara Didi menerima lukisan tersebut menunjukkan apresiasinya kepada karya anak daerah dan seniman.

“Beliau sangat humble dan mengapresiasi karya para seniman,” kata Anas.

Sementara itu, Emil bercerita, saat menjadi Bupati Trenggalek dirinya pernah bertemu Didi.

Baca juga: Digalang, Petisi Pendirian Patung Didi Kempot di Stasiun Balapan Solo

“Terakhir ketika konser di Surabaya sebelum beliau meninggal,” kata Emil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com