Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sobat Ambyar TKI di Malaysia Ciptakan Lagu Ini untuk Mengenang Didi Kempot

Kompas.com - 11/05/2020, 10:51 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Kesedihan akan kepergian Didi Kempot juga dirasakan oleh sobat ambyar yang berada di Negara Malaysia

Sobat ambyar yang merupakan TKI pekerja bangunan di Johor Malaysia lantas membuat lagu khusus untuk mengenang kepergian Didi Kemppot.

Solikin, salah satu karyawan pembangunan perumahan di Johor Malysia mengaku bersama ke 4 rekannya menciptakan lagu 'Selamat Jalan Pak De' sebagai ungkapan berduka cita karena lagu Didi Kempot selama ini bisa mewakili perasaan mereka saat rindu kampung halaman  di perantauan.

Baca juga: Kasus OTG Covid-19 di Jatim Naik, Khofifah Imbau Warga Waspada

“Kami merasa kehilangan karena semua lagu Pak Dhe ini bisa mewakili perasaan kami saat sedih, saat kangen ingin pulang tapi enggak bisa pulang, atau saat patah hati. Sudah 3 tahun kami tidak bisa pulang,” ujar Solikin, melalui sambungan telepon, Senin (11/5/2020).

Melalui akun Jalur Bebas Channel, mereka mengupload lagu itu di Facebook, maupun WhatsApp dan Instragram.

 

Lagu yang dimainkan secara akustik tersebut ternyata berhasil menyita perhatian sobat ambyar TKI lainnya yang bekerja di luar negeri seperti Hongkong, Korea dan beberapa negara lain.

Hingga Senin pagi, lagu yang diunggah di Facebook pada Hari Kamis (7/5/2020) telah dibagikan sebanyak 25.000 kali dan di komentari sebanyak 2.800 komentar serta ditanggapi oleh 44.000 netizen.

Baca juga: Usul Bangun Monumen Didi Kempot, Wali Kota Solo: Di Stasiun Balapan Boleh...

“Kami tengok berita Pak De meninggal hari Rabu pagi. Malamnya kami membuat lagu itu lalu Kamis pagi kami upload di media sosial,” imbuh Solikin.

Dari puluhan video yang diuplaod di akun Facebook, pemilik akun memang banyak membawakan lagu lagu Didi Kempot.

Bahkan, sebulan sebelumnya, mereka juga mengcover lagu 'Ora Iso Mulih' milik sang maestro campur sari untuk mengungkapkan kesedihan mereka yang lagi lagi tidak bisa pulang kampung karena pandemi Covid-19.

“Pokoknya lagu Pak De itu mewakili sekali perasaan kami di perantauan. Kami ikut sedih dengan kepergian Pak De. Kami hanya bisa mendoakan dari perantauan semoga Pak De diterima di sisi-Nya,” pungkas Solikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com