Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dokter dan Perawat Dimarahi serta Diintimidasi, Keluarga Ingin Pasien Covid-19 Ber-Lebaran di Rumah

Kompas.com - 24/05/2020, 05:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Lantaran ingin merayakan Lebaran di rumah, sejumlah pasien Covid-19 di Pamekasan, Jawa Timur meminta dipulangkan.

Permintaan itu juga datang dari kerabat. Mereka ingin anggota keluarga mereka ber-Lebaran di rumah, meski berstatus positif Covid-19 hingga PDP.

Rupanya, keluarga juga mengintimidasi dokter serta perawat agar permohonannya dikabulkan.

Baca juga: Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi

Keluarga pasien datang, marah dan mengintimidasi

Ilustrasi marahThinkstockphotos.com Ilustrasi marah
Ketua Penanganan Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirjo Pamekasan Syaiful Hidayat membenarkan, banyak keluarga pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit jelang Lebaran.

Mereka marah, melabrak dan mengintimidasi para petugas medis dari dokter hingga perawat.

Keluarga menuntut, pasien Covid-19 diizinkan pulang untuk ber-Lebaran di rumah.

Bahkan, ada keluarga pasien yang mengancam tenaga medis RS dengan kekerasan.

"Ada yang mengancam kami, tapi kami tetap tegas tidak memperbolehkan pasien Covid-19 pulang," kata dia.

Baca juga: Kisah-kisah Perawat Melawan Aniaya dan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Diancam Pecahan Kaca dan Jenazah Ditolak Warga

 

Ilustrasi pasien virus coronaKOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi pasien virus corona
Pasien ancam bunuh diri

Ancaman pada tenaga medis tak hanya datang dari keluarga, namun juga pasien itu sendiri.

Syaiful mengatakan, pasien berteriak hingga mengeluarkan ancaman.

"Ada yang sampai bilang mau bunuh diri di dalam ruangan, tapi kami tetap bergeming dan menjalankan tugas sesuai prosedur," tutur dia.

Tuntutan pasien pun sama, ingin dipulangkan dan ber-Lebaran di rumah.

Mereka mengeluh jenuh diisolasi.

Baca juga: Sederet Cerita Jenazah Pasien Corona Nekat Dibawa Pulang hingga Dimandikan, Ada yang Menginfeksi 15 Warga

Ruangan dikunci

Ilustrasi kunciDOK KOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi kunci
Meski menjadi sasaran kemarahan hingga intimidasi, dokter dan perawat RS Pamekasan kukuh tak mengizinkan pasien pulang.

Ruangan isolasi pun dikunci dari luar untuk memastikan pengamanan.

Syaiful menuturkan, ada ancaman yang lebih besar ika pasien dipulangkan dan merayakan Lebaran.

Mereka berpotensi menularkan virus corona pada keluarga dan tetangganya.

"Kami tolak permintaan pulang dari pasien ataupun keluarga pasien Covid-19. Mereka bisa menularkan kepada banyak orang jika dipulangkan dalam keadaan positif ataupun dalam PDP," ujar Syaiful Hidayat.

Ia berpesan agar warga patuh dan menekan ego demi kepentingan bersama.

"Saya menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak terinfeksi Covid-19. Kalau sudah positif, maka berat konsekuensinya," jelas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com