Salah seorang warga Kampung Malang Nengah, Kecamatan Ciseeng, Bogor meninggal dunia.
Warga setempat mengira orang tersebut meninggal karena penyakit jantung, padahal penyebab meninggalnya terkait dengan virus corona.
Sekretaris Kecamatan Ciseeng Heri Iskandar mengatakan, warga sempat memandikan jenazah dan melakukan tahlilan selama 7 hari di rumah duka.
Usai acara tahlilan diketahui, hasil tes swab pasien itu positif Covid-19.
"Warga memang benar-benar tidak tahu (almarhum positif) karena Dinkes tidak cepat menginformasikan hasilnya, usai tahlilan itu ada kabar hasil swab positif," tutur Heri.
Warga kampung pun geger usai mengetahui hasil swab tersebut.
"Pada galau (cemas) tuh warga jadi untuk menenangkannya kita lakukan imbauan isolasi mandiri," ucap dia.
Usai mendapatkan informasi tersebut, Dinas Kesehatan Bogor melakukan tes swab pada keluarga.
"Kami kecamatan dan desa melakukan tugas sesuai kewenangan. Jadi mungkin untuk jajaran Dinkes agar lebih bisa menginformasikan secepatnya apabila ada yang positif meninggal. Sehingga kami juga lebih cepat membantu bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kecolongan begini. Masyarakat jadi parno, takut," kata Heri.
Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan
NPP sempat menjalani tes swab, hanya saja sampai saat ia meninggal dunia, hasil tes swab nya belum keluar.
Keluarga yang tidak sabar menunggu hasil swab, kukuh membawa pulang jenazah dari Rumah Sakit Denpasar menuju Lombok.
"Jadi ceritanya, jenazah itu dipaksa oleh keluarganya untuk dibawa ke Lombok. Dari pihak RS Denpasar tidak bisa menahan karena pada waktu itu belum ada hasil swabnya," kata Kasubag Humas Polres Lombok Barat Iptu Ketut Sandiarsa.
Usai dibawa pulang, hasil swab yang menyatakan NPP positif Covid-19 keluar.
Kejadian tersebut sangat disayangkan oleh Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S Wibowo selaku Ketua Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19.
"Ini akan menjadi pembelajaran untuk semua pihak, khususnya untuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Barat," kata Bagus dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10.000, dan Nekat Mencuri