Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh dan Biarkan Jasad Korban Membusuk, Pelaku: Ternyata Cuma Dikasih Rp 200.000

Kompas.com - 22/05/2020, 10:41 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pemuda bernama Henri (28) ditemukan tewas membusuk di sebuah bengkel mobil di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Jumat (15/5/2020).

Polisi menemukan tali, martil dan sejumlah barang bukti lainnya. Henri diduga merupakan korban pembunuhan.

Satu orang pelaku bernama Apriandi Harahap kini telah ditangkap oleh polisi.

Apriandi mengaku membantu iparnya bernama Arman yang tak lain otak pembunuhan.

Aksi nekat Apriandi menghabisi nyawa korban hanya diganjar uang Rp 200.000,00 oleh kakak iparnya, Arman.

Baca juga: Guru Diduga Hamili Siswi SMP, Korban Kirim Pesan WhatsApp Bertulis Belum Menstruasi dan Dibaca Istri Pelaku

Dilaporkan hilang

Ilustrasi jenazahBBC Ilustrasi jenazah
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Aris Wibowo mengemukakan, awalnya keluarga korban melapor bahwa Henri sudah dua hari hilang.

Polisi kemudian melakukan penelusuran lokasi ke mana korban pergi.

"Dari penelusuran, korban ditemukan tewas di bengkel mobil. Dan saat ditemukan korban dengan kondisi tangan, kaki dan leher terikat serta luka di bagian kepala," kata Kapolsek.

Baca juga: Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Pelaku Tertangkap dari Like Facebook Korban

 

Ilustrasi Pencurian Mobil Ilustrasi Pencurian Mobil
Ingin kuasai mobil

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Sidabutar mengatakan, otak pembunuhan adalah Arman Pohan, seorang pemilik bengkel.

Pembunuhan itu rupanya dilatarbelakangi niat pelaku menguasai mobil Xenia milik korban yang dibawa ke bengkelnya, Rabu (13/5/2020).

Ketika Henri duduk, Arman memukul kepala belakang Henri dengan benda keras.

Kemudian, Apriandi membantu kakak iparnya menjerat leher Henri.

"Tersangka AH menjerat korban," kata dia.

Jasad Henri kemudian di sembunyikan di belakang bengkel dan ditemukan dua hari setelah pembunuhan dalam keadaan membusuk.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Siswi SMP yang Ditemukan Tinggal Kerangka: Baru Menyesal Satu Bulan Usai Membunuh

Hanya diberi Rp 200.000

ilustrasi uangThinkstock ilustrasi uang
Pelaku Apriandi mengatakan, mengambil tali dan menjerat leher korban untuk membantu kakak iparnya.

Usai melakukan pembunuhan, Arman membawa mobil yang dirampoknya dan menjual seharga Rp 59 juta.

Namun, dari hasil penjualan itu, Apriandi hanya mendapatkan Rp 200.000,00.

"Saya dikasih Rp 200.000,00 Bang, cuma itu aja. Baru abang ipar saya itu lari, aku tinggal di rumah aja," kata dia, seperti dilansir dari Tribun Medan.

Pelaku Apriandi terancam hukuman mati hingga seumur hidup.

Sedangkan otak pembunuhan, Arman kabur dan diimbau menyerahkan diri.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Aprillia Ika), Tribun Medan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com