Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BMKG soal Banjir Rob di Subang yang Dikira Tsunami

Kompas.com - 22/05/2020, 08:18 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Hujan yang terjadi masih karena faktor pemanasan pada pagi hingga siang hari.

Hal tersebut menyebabkan terbentuknya awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus, yang berpotensi terhadap cuaca ekstrem berupa angin kencang pada siang, sore atau malam hari.

"Adanya kondisi angin yang kencang di wilayah laut Kabupaten Subang berpotensi menyebabkan gelombang tinggi pada saat pasang naik. Serta adanya potensi hujan sedang di wilayah darat Kabupaten Subang bagian utara secara bersamaan menyebabkan banjir rob yang signifikan," kata dia.

Sebelumnya, banjir rob menerjang Pantai Pondok Bali, Desa Mayangan, Legon Kulon, Kabupaten Subang pada Rabu sore.

Air laut masuk ke rumah-rumah warga hingga ketinggian 0,8 meter.

Air laut yang naik secara tiba-tiba itu membuat warga panik, lantaran dikira terjadi tsunami.

Warga yang panik berbondong-bondong menyelamatkan diri.

"Gelombang laut karena angin, bukan karena gempa. Hal wajar dan sering terjadi," kata Tony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com