"Jadi agar tidak salah sasaran, kita tahu nasi kucing dan gorengan itu kan orang yang benar-benar membutuhkan yang akan rela pergi ke sini," ucapnya.
Menurutnya, setiap hari ada 75 bungkus yang dibagikan gratis. Makanan yang dibagikan tidak hanya menu angkringan, tetapi juga dengan minuman dan ditambah beberapa jenis kue.
Menu tersebut dibungkus dalam satu paket, lalu dibagikan untuk masyarakat yang datang.
"Tidak makan disini tetapi sudah kita persiapkan, dibungkus, lalu diberikan. Karena social distancing, agar tidak terjadi kerumunan," tegasnya.
Komunitas Untuk Teman memesan 75 porsi makanan dan minuman tersebut dari Saminah (57) yang merupakan pemilik angkringan.
Untuk Teman sengaja memesan makanan dari pemilik angkringan untuk membantu roda perekonomian Saminah.
"Kita sebelumnya survey angkringan dan ibu ini sudah lolos seleksi dalam arti membutuhkan bantuan untuk dibantu. Beliau masih mengontrak di Yogya dan terdampak ekonominya," ujarnya.
Tak hanya itu, Untuk Teman juga membantu roda perekonomian UMKM. Komunitas ini membeli berbagai jenis kue dari UMKM dan dimasukan dalam paket menu angkringan yang diberikan gratis.
"Kita support UMKM, kita share di Instagram siapa yang (produknya) mau dibeli tawarkan ke kami, untuk ditaruh disini," ungkapnya.
Titik Jalan Godean dipilih untuk angkringan gratis karena lokasinya strategis sehingga bisa menyasar banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan.
"Strategis dan setiap sore banyak yang duduk di sini untuk meminta bantuan buka puasa," ujarnya.
Dijelaskanya, Untuk Teman awalnya merupakan pemerhati anak berkebutuhan khusus. Orang-orang yang ada di komunitas Untuk Teman ini terdiri dari orang tua anak-anak berkebutuhan khusus.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan