Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungkidul Diserbu Pemudik, Pendatang Tetap Tak Bisa Kumpul Keluarga Saat Lebaran

Kompas.com - 21/05/2020, 16:16 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemudik masih terus berdatangan ke Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tercatat lebih dari 13 ribu pemudik hingga H-4 Lebaran.

Meski sudah sampai ke kampung halaman, mereka terpaksa tidak bisa berkumpul dengan keluarga saat hari raya karena harus menjalani isolasi. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan pendataan pemudik mengacu pada program Sistem Informasi Desa (SID) yang ada di setiap desa hingga Rabu (20/5/2020) pemudik yang datang 13.436 orang, terbanyak kecamatan Semin dengan 1220 orang, disusul Playen 1101 orang, dan Ngawen 1089 orang. 

Baca juga: Ganjar Prediksi Pemudik ke Jawa Tengah Akan Mencapai 1 Juta Saat Lebaran

Diakuinya, masih ada penambahan jumlah pemudik. Hanya saja, untuk jumlah tidak terlalu besar sebagai contoh  Naik 78 orang dari hari sebelumnya.

"Ada penambahan tapi tidak signifikan seperti pada saat awal pandemi," kata Kelik saat dihubungi melalui pesan singkat Rabu. 

Dia mengatakan, protokol kesehatan bagi para pemudik seperti cek kondisi kesehatan, melapor ke pemerintah desa dan melakukan karantina selama 14 hari wajib untuk dilakukan.

"Pemudik wajib mematuhi protokol kesehatan," ucap Kelik.

Sekretaris Desa Botodayakan, Kecamatan Rongkop, Agung Priyatma Legawa mengatakan, dari laporan yang masuk ada 172 orang pemudik yang datang ke Desa Botodayakan.

Sebanyak 50 orang masih melakukan isolasi mandiri.

Kedatangan yang terakhir dari rombongan 27 orang pekerja bangunan dari Jakarta hari Sabtu (16/5/2020) lalu. Saat ini mereka tinggal mengisolasi diri di beberapa tempat. 

Ada yang 8 orang memanfaatkan satu rumah, ada yang karantina mandiri, dan ada pula satu rumah yang dihuni oleh 3 sampai dengan 4 orang.

"Mereka datang menggunakan bus, dan saat ini mengisolasi diri. Mereka pekerja bangunan yang sudah tidak ada pekerjaan di Jakarta," ucap Agung. 

Dijelaskan, untuk makanan setiap hari dikirim dari pihak keluarga. Sementara pemantauan kesehatan dilakukan pihak tenaga medis dari Puskesmas, sampai sekarang belum ada keluhan. Disinggung saat lebaran nanti mereka akan tetap mengkarantina diri.

"Enggak (tidak bisa Lebaran di rumah) mereka tetap isolasi sampai 14 hari," ujar Agung.

Baca juga: Antisipasi Pemudik, Aceh Tutup Perbatasan untuk Angkutan Penumpang

Kepala Sub Bagian Humas Polres Gunungkidul, Iptu Enny Nurwidiastuti mengatakan, hasil dari pendataan yang masuk, warga yang diminta putar balik terus bertambah.

Total dari akhir Maret hingga Selasa (19/5/2020) sudah ada 25 sepeda motor dan 126 roda empat yang diminta balik arah.

"Total ada penyekatan ini sudah ada 989 pemudik yang diminta balik arah,"

Pihak kepolisian dalam Operasi Ketupat Progo 2020 mendirikan posko pantau dan chek poin. Titik ini meliputi Pos Hargodumilah, Patuk; Getas, Playen; Bibal, Panggang; Baran, Rongkop; Bedoyo, Ponjong, Simpang Tiga Kecamatan Ngawen dan Pos Blutak di Kecamatan Semin.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com