KOMPAS.com - Sujono (40) warga Desa Pojok Sari Kabupaten Magetan terpaksa menjual blender untuk membeli beras.
Di video yang beredar, Sujono terlihat menangis menawarkan blender kepada pengendara yang melintas.
"Untuk makan, untuk anak istri saya makan," kata Sujono yang terekam di video tersebut.
Tak lama kemudian, terlihat pejalan kaki menghampiri menghampir Sujono dan menanyakan harga blender yang dijual.
Baca juga: Warganya Jual Blender untuk Beli Beras, Kepala Desa: Dia Akan Terima BLT
Pejalan kaki tersebut kemudian mengeluarkan uang Rp 100.000 dan memberikannya ke Sujono. Ia lalu meminta Sujono untuk menyimpan blender yang ia jual.
Sehari-hari Sujono berjualan pentol keliling di kawasan Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan.
Namun pondok pesantren tersebut ditutup setelah menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.
Sujono pun tak bisa lagi bekerja. Ia kemudian beralih profesi sebagai pengumpul kayu bakar.
Baca juga: Sudah Tidak Punya Uang Beli Beras, Barang yang Bisa Dijual Hanya Blender
Ia dan istrinya kemudian mengumpulkan kayu dan bambu kering untuk dijual keliling kampung. Jika beruntung Sujono mendapatkan uang Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
“Kadang laku Rp 10.000 kadang hanya Rp 5.000. Kalau dari pagi hujan, maka kami tidak mempunyai penghasilan,” kata Sujono, Rabu (20/5/2020).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.