Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Ijab Kabul, Pemuda Ini Rela Dikarantina di Desa Calon Istri

Kompas.com - 19/05/2020, 13:48 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Destana juga membangun pos utama sebagai sentral koordinasi untuk menanggulangi Covid-19 masuk semua wilayah Pengasih. Pos kebetulan berdiri depan sekolah TK ini. 

“Kalau ada pendatang, warga melapor ke kami, kami datang dan mengedukasi agar mereka melakukan isolasi mandiri. Mereka membuat surat pernyataan sedia isolasi mandiri,” kata Indarto. Setelah dua pekan, mereka baru bisa berinterinteraksi dengan masyarakat Pengasih.

Destana juga melibatkan petugas medis dan Babinsa untuk memastikan kesehatan mereka yang isolasi di TK maupun isolasi mandiri. 

Sampai sekarang, sudah tiga orang menjalani isolasi di TK ini. Yang pertama adalah pemudik dari Jakarta masuk ke Pedukuhan Ngento, Pengasih. Warga Mengisolasi dia di TK hingga dua pekan.  

Kedua, warga asal Serut yang kehilangan pekerjaan di Semarang. Ia sudah menjalani 9 hari isolasi di sini.

“Kemudian pemuda asal Bojonegoro ini, baru masuk semalam,” kata Indarto.

Pemuda ini tetap berniat melangsungkan pernikahan sesuai tanggal yang direncanakan. Sebelum semuanya berlangsung, ia mesti menjalani isolasi di Jamus. 

“Dan dia ini warga yang mau bekerja sama baik,” Indarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com