Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Manusia Karung" Marak di Semarang, Siapa Mereka?

Kompas.com - 18/05/2020, 09:14 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

Lebih lanjut, Hermawan mengungkapkan penanda atau isyarat membawa karung itu sekarang telah dipahami sebagai suatu simbol yang menggugah hati sehingga dapat menarik empati masyarakat.

"Saya sempat melihat mereka ke beberapa tempat. Yang menarik dan mengharukan adalah bahwa masyarakat cukup memahami kenapa mereka itu muncul. Banyak dari masyarakat yang tahu mereka orang yang membutuhkan dan akhirnya memberikan bantuan," jelasnya.

Baca juga: Gelandangan Buat Surat Pernyataan agar Tak Berkeliaran Selama PSBB

Hermawan berharap fenomena ini berlangsug hanya sementara saja agar selepas pandemi, kondisinya akan normal kembali.

"Jangan sampai ini menjadi sesuatu yang terus menerus, kalau pandemi selesai mereka jadi malas bekerja. Semoga saat pandemi selesai ketika mereka bisa kembali mendapat pekerjaan, maka kita kembali ke situasi normal sehingga di jalan-jalan sudah tidak ada lagi," tandasnya.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memberikan bantuan sosial yang merata bagi seluruh masyarakat yang terdampak Covid-19 di Kota Semarang termasuk bagi manusia karung tersebut.

"Pemerintah di tingkat paling bawah bisa pro aktif menanyai mereka sejauh mana mereka telah mendapat bantuan. Seandainya setelah dicek mereka memang betul-betul belum mendapat bantuan, maka bantuan itu bisa diberikan ke mereka. Karena mereka sangat membutuhkan," katanya.

Menurutnya, ada kemungkinan manusia karung itu belum mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah.

"Jangan sampai terjadi over lapping. Saya khawatir manusia karung ini ada yang tidak mendapat bantuan sama sekali. Kasihan itu. Maka wajib diberikan meski dalam bentuk natura dan ditanyai kebutuhannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com