BANDUNG, KOMPAS.com – Berawal dari kekecewaan terhadap pemerintah, warga RT 5 RW 2, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, menggenjot gerakan Bantuan Dampak Corona (Bandana).
Bandana tersebut kini sudah membantu warga terdampak corona seperti tukang sampah, pemulung, korban PHK, ojol, hingga guru ngaji di kelurahan tersebut.
Inisiatif Bandana ini datang dari ketua RT, Muhammad Sufyan Abd. Saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/5/2020), Sufyan menceritakan pembentukan gerakan ini.
“2016 saya menjadi sekretaris RT, 2018 jadi ketua RT, selama itu saya terbiasa mendata UMKM hingga warga miskin untuk bantuan pemerintah. Tapi pendataan itu tak ada tindak lanjut,” ujar Sufyan.
Baca juga: 10 Pengusaha Kembalikan Bantuan Tunai Rp 600.000, Merasa Tak Layak Menerima
Misalnya, bantuan UMKM dari pemerintah tak kunjung cair. Padahal pendataan sudah dilakukan dua tahun silam. Hal itu pun terjadi saat pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Di kelurahannya, ada 900 orang yang diajukan ke pemerintah untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos). Namun yang datang hanya paket untuk 4 orang.
Padahal dampak Covid-19 ini tidak main-main. Selain orang yang sudah kesulitan sejak awal, muncul orang miskin baru yang harus dibantu.
“Tidak bisa warga mengandalkan pemerintah yang kerap PHP (pemberi harapan palsu). Akhirnya saya menginisiasi gerakan Bandana atau Bantuan Dampak Corona,” ungkapnya.
Gerakan ini pada intinya mengajak masyarakat untuk membantu orang sekeliling. Selama ini, warga ingin membantu namun tidak tahu harus ke mana.
Akhirnya mereka membantu orang yang jauh. Padahal ada orang yang dekat dengan warga tersebut membutuhkan bantuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.