Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2020, 08:48 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Berawal dari kekecewaan terhadap pemerintah, warga RT 5 RW 2, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, menggenjot gerakan Bantuan Dampak Corona (Bandana).

Bandana tersebut kini sudah membantu warga terdampak corona seperti tukang sampah, pemulung, korban PHK, ojol, hingga guru ngaji di kelurahan tersebut.

Inisiatif Bandana ini datang dari ketua RT, Muhammad Sufyan Abd. Saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/5/2020), Sufyan menceritakan pembentukan gerakan ini.

“2016 saya menjadi sekretaris RT, 2018 jadi ketua RT, selama itu saya terbiasa mendata UMKM hingga warga miskin untuk bantuan pemerintah. Tapi pendataan itu tak ada tindak lanjut,” ujar Sufyan.

Baca juga: 10 Pengusaha Kembalikan Bantuan Tunai Rp 600.000, Merasa Tak Layak Menerima

Misalnya, bantuan UMKM dari pemerintah tak kunjung cair. Padahal pendataan sudah dilakukan dua tahun silam. Hal itu pun terjadi saat pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).

Di kelurahannya, ada 900 orang yang diajukan ke pemerintah untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos). Namun yang datang hanya paket untuk 4 orang.

Padahal dampak Covid-19 ini tidak main-main. Selain orang yang sudah kesulitan sejak awal, muncul orang miskin baru yang harus dibantu.

“Tidak bisa warga mengandalkan pemerintah yang kerap PHP (pemberi harapan palsu). Akhirnya saya menginisiasi gerakan Bandana atau Bantuan Dampak Corona,” ungkapnya.

Gerakan ini pada intinya mengajak masyarakat untuk membantu orang sekeliling. Selama ini, warga ingin membantu namun tidak tahu harus ke mana.

Akhirnya mereka membantu orang yang jauh. Padahal ada orang yang dekat dengan warga tersebut membutuhkan bantuan.

Setelah Bandana terbentuk, ia menyiapkan proposal dan melemparnya di WhatsApp Group (WAG) warga dan sebagian serta dicetak. Responsnya luar biasa.

“Ngasihnya besar-besar. Biasanya di kegiatan Rajaban dan Muludan, dana yang terkumpul Rp 2,5 juta. Tapi untuk bantuan corona ini mencapai Rp 6 juta,” imbuh Sufyan.

Berdasarkan kesepakatan, dana itu akan disalurkan tiap Jumat. Berbentuk amplop berisi Rp 50.000 dan nasi bungkus. Sasaran utamanya adalah pemulung, pekerja serabutan, dan lainnya.

Baca juga: Di Daerah Ini Penerima Bantuan Sosial Malah Anggota TNI, PNS, dan Pegawai BUMN

Saat membagikan bantuan, ia terkejut. Karena orang-orang pedagang kecil ikut menghampiri. Selama ini mereka mengandalkan hidup dari dagangannya. Namun Covid-19 membuat dagangan mereka sepi pembeli.

Sebar proposal

Melihat itu, Sufyan melihat dampak corona yang sangat besar. Ia pun memberanikan diri memasukkan proposal ke sejumlah perusahaan lengkap dengan dokumentasi yang sudah berjalan selama ini.

“Manajemen komunikasi memang harus tertata. Semua kegiatan saya posting, lengkap dengan dokumentasinya. Bukan untuk riya tapi siapa tahu ada yang tergerak untuk ikut membantu,” ucap Sufyan.

Hal tersebut membuahkan hasil. Sejumlah perusahaan seperti PT Len dan Sari Roti ikut membantu. Dana yang disumbangkan mencapai Rp 11,5 juta.

Dana tersebut rencananya akan dibagikan kepada warga yang membutuhkan bertahap, terutama menjelang Idul Fitri. Meski motor penggeraknya di tingkat RT, cakupan bantuan hingga ke kelurahan.

Beas perelek

Selain bandana, ada beberapa program yang ditingkatkan saat corona di daerah ini. Yakni beas perelek dan penyemprotan disinfektan.

Saat corona, pengoperasian beas perelek agak berbeda. Jika biasanya harus keliling, kini dikumpulkan di satu tempat dekat fasilitas umum.

Warga yang ingin memberi dan membutuhkan bisa langsung ke sana. Di luar dugaan, beberapa warga memberi dalam jumlah besar, misal beras sekarung (25 kg).

Oleh pihak RT, beras itu kemudian dibuat dalam beberapa paket menjadi 0,5-1 kg. Paket-paket inilah yang nanti akan diambil orang membutuhkan.

Untuk penyemprotan disinfektan, petugas melakukannya sejak awal isu corona dari kas RT. Ia menyemprot masjid dan sejumlah tempat.

Rupanya benar pepatah mengatakan “kebaikan itu menular”. Setelah pihaknya menyemprot disinfektan, banyak warga yang menyumbang masker dan lainnya.

Baca juga: Kena Dampak Pandemi, Pasien TB Dapat Bantuan Sembako dari Dompet Dhuafa

Ia pun mengingatkan soal guru mengaji. Saat ini di Kota Bandung banyak guru ngaji yang hidup mengandalkan dari honor profesinya.

Saat corona ini, mereka tidak bisa berkegiatan yang berimbas pada honornya. Jadi guru ngaji ini harus pula menjadi perhatian selain korban PHK, ojol, dan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

Regional
Alun-alun Cililin, Ruang Publik Berkonsep 'Little Madinah' di Bandung Barat

Alun-alun Cililin, Ruang Publik Berkonsep "Little Madinah" di Bandung Barat

Regional
Pemkab Blora Salurkan Ratusan Ton Beras untuk Masyarakat Kurang Mampu

Pemkab Blora Salurkan Ratusan Ton Beras untuk Masyarakat Kurang Mampu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com