Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bara Duka di Atas Kapal Tanker Waruna

Kompas.com - 14/05/2020, 04:05 WIB
Rachmawati

Editor

Lima korban di antaranya gosong sehingga belum bisa dikenali.

Sedangkan 22 orang terluka dan menjalani perawatan di Rumah Sakit PHC Belawan dan Rumah Sakit TNI AU Belawan.

Hingga Selasa siang ada enam keluarga yang sudah mendatangi kepolisian untuk membuat laporan. Sehingga masih ada satu keluarga jenazah yang melapor.

Baca juga: Kapolres Belawan: 22 Orang Jadi Korban Kapal Tanker Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Polisi kemudian mengumpulkan data dari keluarga untuk mengidentifikasi korban.

Wakil Direktur RS Bhayangkara AKBP dr Zulkhairi mengatakan pihaknya telah mendirikan posko ante mortem untuk mengambil data korban semasa hidup dari pihak keluarga.

Zulkhairi juga mengimbau kepada pihak yang merasa kehilangan anggota keluarganya, terkait dengan MT Jag Leela, untuk segera melapor ke posko ante mortem di RS Bhayangkara.

"Kalau bisa membawa data sidik jari KTP, kalau ada, kalau tertinggal di rumah, bisa juga ijazah," jelasnya.

Baca juga: Cerita Saksi Mata Kapal Tanker Terbakar di Belawan: Ada Suara Desis Gas, lalu Meledak

Tewas di hari pertama kerja

Salah satu korban yang meninggal adalah Bukhari (33) warga Kelurahan Panah Hijau, Kecamatan Medan Marelan.

Hari ini adalah hari pertama Bukhari bekerja. Dia baru 30 menit di atas kapal sebelum kebakaran hebat terjadi.

Bukhari sebelumnya bekerja sebagai pengemudi ojek online. Ia kemudian bekerja di kapal tangker tersebut karena pandemi corona.

Karena baru hari pertama bekerja, kemungkinan besar Bukhari bertugas membersihkan kapal.

Baca juga: Kapal Tanker Meledak lalu Terbakar di Belawan, 12 Pekerja Terluka

"Sebelum bekerja di situ, dia narik Grab. Sudah sekitar setahun lah. Tapi karena corona ini lah dia kerja di situ. Dan kalau dihitung, kerja mulai pukul 08.00 WIB, kapal itu terbakar jam 08.30 WIB. Baru setengah jam kerja. Dan itu hari pertama dia kerja," kata Dede, kakak kandung Bukhari saat bercerita pada Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Ia sempat mencari keberadaan adiknya di rumah sakit. Namun sang adik tidak ditemui. Kepastian nasib sang adik baru diketahui Dedek pada Selasa pagi.

Sang adik ternyata menjadi salah satu korban yang tewas.

"Kondisinya tidak gosong. Masih bisa dikenali. Saya kakak kandungnya ya hapal dan tanda lah sama adik saya," kata Dedek.

Bukhari meninggalkan dua orang anak yang berusia 6 tahun dan 7 bulan.

Baca juga: Viral Video Detik-detik Kapal Tanker Dilalap Api di Pelabuhan Belawan

Kakak beradik tewas

Sebuah Kapal Tanker dilahap si jago merah di Pelabuhan Belawan, Senin (11/5/2020) pagi.Tribun Medan Sebuah Kapal Tanker dilahap si jago merah di Pelabuhan Belawan, Senin (11/5/2020) pagi.
Dua korban lainnya yang terbakar adalah kakak beradik Muhammad Nur Kasim Siregar (35) dan Bakhtiar Asnawi Siregar (28).

Sementara saudara kandung mereka Dahrul Daim Siregar (30) yang juga bekerja di kapal tersebut berhasil menyelamatkan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com