Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Daring, Mahasiswa di Luwu Harus Panjat Pohon dan Naik Gunung

Kompas.com - 13/05/2020, 12:16 WIB
Amran Amir,
Dony Aprian

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Sartika, salah seorang mahasiswi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terpaksa harus memanjat pohon agar mendapatkan signal untuk mengikuti perkuliahan online.

Sartika mengaku kondisi tersebut sudah dilakukan sejak dikeluarkannya kebijakan kuliah secara online di rumah akibat pandemi corona (Covid-19).

Bahkan, mendapat jaringan internet harus menempuh perjalanan satu hingga dua jam untuk mendaki perbukitan.

“Kami sengaja mengunggah di Instagram curhatan kami mahasiswa di kampung ini yang harus bertaruh mencari signal demi menyelesaikan tugas kuliah,” kata Sartika saat ditumui di lokasi, Rabu (13/5/2020).

Baca juga: 19.000 KK di Luwu Terima BST, Per Bulan Dapat Rp 600.000

Mahasiswi Universitas Cokroaminoto Palopo bersama rekannya yang lain menjadikan tempat tersebut sebagai kampus alam.

"Sebelum kami naik ke gunung, biasanya kami patungan dulu untuk beli pulsa data sebelum kami bersama kawan mahasiswa lain di desa ini," ucap Sartika.

Selain masalah signal internet, terkadang mereka harus mencari tempat berteduh ketika hujan deras.

“Kendala yang kami alami jaringan yang lambat loading, kuota internet tidak memadai. Belum lagi kami harus menanjak saat bulan puasa ini, jadi kami kadang kurang fit,” ujar Sartika.

Baca juga: Seorang Santri Asal Luwu yang Mondok di Jawa Timur Positif Corona

Demi menyelesaikan tugas kuliah, mereka terkadang bertahan di tempat tersebut hingga larut malam.

“Ada mata kuliah pagi ada juga sore, jadi kami disini smapai sore online, kadang juga sampai tengah malam karena ada tugas yang harus diselesaikan, jadi kadang sampai pukul 23.00 Wita baru kembali ke rumah bersama teman-teman, termasuk saat buka puasa,” tutur Sartika.

Sementara itu, Kepala Desa Rante Alang Rosmawati mengakui, jaringan komunikasi di desanya kurang memadai.

“Kami sendiri dalam membuat laporan selalu terlambat, karena sekarang apa-apa sistem online, jadi kami kadang ke gunung kerjakan laporan, kadang juga terpaksa harus ke kota,” tambah Rosmawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com