Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Biaya Rapid Test, 24 Pemudik Tertahan di Pelabuhan Lombok

Kompas.com - 09/05/2020, 19:39 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 24 orang yang hendak mudik ke Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tertahan di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Mereka terlantar di pelabuhan tersebut sejak Jumat (8/5/2020). Alasannya tak bisa menyeberang karena tak dapat memenuhi syarat yang ditentukan.

Terlebih salah satu syarat terkait rapid test, biayanya dianggap sangat mahal.

"Kami disuruh untuk rapid test, saya tidak punya biaya, katanya biaya sekitar Rp 400.000 sampai dengan Rp 450.000. Di mana kita dapat? untuk makan saja kita kekurangan," kata Imaturhimat (44) salah satu warga Tasikmalaya di Pelabuhan Lembar, saat ditemui Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Baca juga: Viral Video YouTuber Ferdian Paleka Jadi Korban Bullying di Tahanan Polrestabes Bandung, Ini Faktanya

Imaturhimat bersama 23 rekannya terpaksa mudik di tengah pandemi corona karena sudah tak memiliki pekerjaan.

Sebelumnya, ia bekerja di tambang emas di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Namun, karena lubang tambang rusak, mereka akhirnya menganggur. Karena itu, mereka ingin pulang ke kampung halaman.

Sementara itu, Koordinator Kementerian Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lembar Iketut Sulastra mengatakan, mereka tak bisa diberangkatkan karena syarat yang diperlukan tidak bisa dipenuhi.

Baca juga: Ingin Pulang Kampung, 24 Warga Tasikmalaya Tertahan di Pelabuhan Lembar Lombok

Adapun syarat yang diperlukan untuk bisa menyeberang, disebutkan dia, harus mengantongi bukti non-reaktif dari hasil rapid test, surat dari desa dan surat kesehatan dari Puskesmas atau klinik.

"Seperti dalam surat edaran, bagi warga yang melakukan perjalanan antar provinsi harus memiliki dokumen hasil rapid test, mereka ini belum punya," kata Sulastra.

Untuk itu, pihaknya meminta mereka untuk segera melengkapi syarat yang diperlukan jika hendak menyeberang menggunakan kapal.

Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com