Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon di Pinggir Jalan Ditebang, Walkot Pangkalpinang Mengamuk

Kompas.com - 09/05/2020, 19:34 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com- Wali Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Maulan Aklil mengamuk saat mengetahui sejumlah pohon di pinggir jalan ditebang demi menghindari korsleting listrik.

Maulan bahkan sempat bersitegang dengan para pekerja yang nekat meneruskan penebangan.

"Bagaimana harus mengganti pohon sebesar itu," kata Maulan dengan raut wajah kesal, Jumat (7/5/2020).

Baca juga: Cerita Siti Hajar Panjat 60 Pohon Pinang Sehari untuk Hidupi Keluarga, Diupah Rp 2.000 Per Pohon

Maulan sempat berdialog dengan petugas. Dia tidak menerima penebangan pohon dilakukan begitu saja.

Saat penebangan pohon di kawasan Selindung, Pangkalpinang, terlihat dua truk dikerahkan untuk mengangkut pohon yang telah dipotong-potong.

Barisan pohon pelindung yang sebelumnya tumbuh rimbun. Kini tinggal setengah pohon dengan sedikit daun.

Kepada awak media, Maulan mengatakan akan menggelar rapat koordinasi terkait penebangan pohon yang dinilai tak memiliki tolak ukur.

"Nanti minggu depan kami panggil vendor dan juga dari PLN. Ini banyak pohon yang sudah ditebangi," ujar dia.

Baca juga: Kisah Satu Keluarga Tersambar Petir: Berawal Saat Berteduh di Bawah Pohon Alpukat, Istri Tewas, Suami dan Anak Selamat

Sebagaimana diketahui, Pemkot Pangkalpinang memiliki Perda Nomor 13/2019 tentang Penebangan Pohon dan Perda Nomor 7 tahun 2019 tentang Ketertiban Umum.

Perda tersebut mengatur ketentuan serta denda penebangan pohon yang berada di fasilitas umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com