Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dilewati Pemudik, Warga dan Polisi Tutup Jalan Pakai Batu Sungai

Kompas.com - 06/05/2020, 18:38 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Polsek Sumberbaru dan bersama warga Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru, menutup jalan alternatif Surabaya-Jember menggunakan tumpukan batu.

Penutupan dilakukan karena banyak pemudik yang menggunakan jalur itu untuk menghindari pos pemeriksaan Covid-19.

“Banyak pemudik yang menghindari pemeriksaan pos, mereka mencari jalan tikus,” kata Kapolsek Sumberbaru AKP Subagio saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Subagio mengatakan, jalur alternatif di Desa Jatiroto itu sempat dipasangi lima drum agar tak dilewati kendaraan.

Tapi, para pemudik masih nekat melewati jalur tersebut. Mereka memindahkan drum itu agar bisa lewat.

“Akhirnya kami isi drum tersebut dengan beton cor,” kata dia.

Baca juga: Sepekan Penerapan PSBB Sidoarjo, Warga Masih Keluyuran dan Nongkrong di Warung

Ternyata, cara itu tak ampuh menahan pengendara melewati jalan tersebut. Dereta drum itu ditabrak oleh truk yang memaksa melewati jalan itu.

Akhirnya, warga dan polisi menumpuk batu sungai di deretan drum itu untuk menutup jalan.

“Kami menutup jalur alternative dan mengalihkan kendaraan melalui jalur nasional,” papar dia.

Tujuannya agar semua kendaraan yang keluar atau masuk Jember bisa terdeteksi. Langkah itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

 

Subagio menambahkan penutupan jalan tersebut merupakan kesepatakan dengan Muspika Sumberbaru.

Sebab, banyak pemudik yang melewati jalur tersebut dan tidak terpantau oleh petugas pemeriksaan Covid 19.

“Karena dibentuk posko covid-19 di jalur utama, banyak yang kucing-kucingan dengan petugas,” jelas dia.

Baca juga: Mau Beli Beras, Uang Tidak Ada, Terpaksa Warga Makan Ubi Hutan

Untuk menghindari hal tersebut, jalan masuk ke Jember dijadikan satu melalui jalur nasional.

Hingga Rabu (6/5/2020), sebanyak 11 kasus positif Covid-19 tercatat di Jember. Selain itu terdapat 94 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 1.205 orang dalam pemantauan (ODP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com