Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusa Terancam Jadi Pakan Macan, Kebun Binatang Bandung Didorong Minta Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 06/05/2020, 12:29 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua DPRD Tedy Kota Bandung Rusmawan mendorong Bandung Zoological Garden (Bazooga) atau Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo untuk membuat surat permohonan bantuan kepada pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jabar. 

Permohonan bantuan terkait kondisi satwa yang mulai kekurangan pakan ditengah pandemi Covid-19 saat ini.

"Mendorong Bandung Zoo membuat surat, ini aset warga jabar, ini butuh ada kepedulian," kata Tedy di Bazooga, Rabu (6/5/2020).

"Nanti surat itu diberikan ke pak Gubernur dan ke Walikota Bandung. Dari situ nanti kita ada solusi apakah ini masuk tanggap bencana untuk hewan ini atau bagaimana, kita juga menanyakan kemampuan pemerintah apa yang wajar dan tidak jadi temuan." 

Baca juga: Kebun Binatang Bandung Terancam Potong Rusa untuk Pakan Satwa

Nantinya surat yang dikirimkan Bazooga ini berbentuk permohonan bantuan terkait kondisinya saat ini.

"Ya bentuknya dukungan, sampaikan saja ke pemerintah kondisi saat ini kemampuannya seperti apa, nanti mungkin akan di rapatkan pemerintah jadi prinsipnya pemerintah harus hadir membantu," ucap Tedy.

Tedy pun mengimbau kepada warga Kota Bandung untuk berempati tak hanya pada sesamanya tapi juga terhadap satwa hewan di Bazooga ini.

"Jangan sampai ini terlupakan, kebun binatang ini juga kan aset jabar. Maka DPRD kota Bandung mengajak kepedulian masyarakat untuk membantu hewan yang ada disini," ucap Tedy.

Baca juga: Mati Surinya Sejumlah Kebun Binatang di Tengah Pandemi, Ada yang Hendak Korbankan Rusa untuk Pakan Harimau

Ditutup, tak ada pemasukan

Sejak akhir maret sampai saat ini Bazooga ikut berpartisipasi mencegah penyebaran Covid-19 dengan menutup tempat wisata tersebut. Hal tersebut tak hanya berdampak pada pemasukan perusahaan saja tapi juga pada pakan satwanya juga.

"Di sini ini sudah sepi (pengunjung), dan operasional sehari-hari juga terhambat dan terbatas. Sehingga perusahaan ini (Bandung Zoo) memanfaatkan dana saving (simpanan) perusahaan untuk pengembangan digunakan kelangsungan kebun binatang ini," tutur Tedy.

Meski begitu, kata Tedy, pihaknya mengapresiasi Bandung zoo karena tidak ada satupun karyawannya yang di putus hubungan kerja (PHK).

Begitupun dengan keterbatasan dana Bandung Zoo masih berupaya memenuhi kebutuhan pakan dari 850 ekor satwa koleksinya.

 

Karyawan dirumahkan, tidak di-PHK

Seekor Harimau Benggala (phantera tigris) tengah berada didalam.kamdamgnya di Bandung Zoological Garden (Bazooga) atau kebun binatang Bandung. Selama penutupan di masa pandemi Bazooga melakukan efisiensi pakan satwana, apabila hingga Juli pandemi belum berakhir, Bazooga berencana memotong Rusa sebagai pakan Harimau.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Seekor Harimau Benggala (phantera tigris) tengah berada didalam.kamdamgnya di Bandung Zoological Garden (Bazooga) atau kebun binatang Bandung. Selama penutupan di masa pandemi Bazooga melakukan efisiensi pakan satwana, apabila hingga Juli pandemi belum berakhir, Bazooga berencana memotong Rusa sebagai pakan Harimau.
"Sementara dana kebutuhan hewan disini seluruhnya mencapai 300 juta, tentunya kita apresiasi disini karyawan tak ada di PHK dan prosesnya sebagian dirumahkan dan sebagain bekerja. Meski dirumahkan tetap dibayar," Kata Tedy.

Kondisi pandemi ini masih belum berakhir, kata Tedy, sejak Kota Bandung menetapkan kondisi darurat sejak 14 Maret kemudian PSBB yang diperpanjang dengan PSBB provinsi Rabu ini, maka sudah hampir dua bulan ini Bandung Zoo belum beroperasi.

Meski begitu, masih ada warga yang berempati dengan satwa ini, dengan datang ke Bandung Zoo untuk memberikan kebutuhan pakan seperti buah-buahan dan pakan lainnya.

"Kalau ada warga kota Bandung yang kelebihan setelah membantu sesama, maka ada yang perlu diperhatikan juga di sini seperti kebun binatang ini. Mudah-mudahan ini mengetuk pintu warga Bandung punya kelebihan harta untuk membantu," harap Tedy.

Baca juga: Wabah Corona, Kebun Binatang Medan Sepi hingga Resmi Ditutup Sebulan

Tanggapan Bandung Zoo

Sementara itu Marketing Komunikasi Sulhan Syafi'i mengatakan bahwa pihaknya akan membicarakan terlebih dahulu terkait surat permintaan dukungan tersebut.

"Nanti kita bicarakan seperti apa, kita segera bikin surat ke pemerintah kota Bandung dan Provinsi serta dewan, untuk mendapatkan bantuan. ," kata Sulhan.

Dijelaskan, sejak tutup akhir maret sampai saat ini, Bandung Zoo tetap memperhatikan kesejahteraan satwanya (animal walfare).

Meskipun Bandung zoo harus menyiasati pemberian pakan satwa seperti efisiensi jumlah makan hingga penggantian pakan dari daging sapi ke daging ayam.

"Ada beberapa kita kurangi jumlahnya, terus switch dari daging sapi ke daging ayam karena posisi daging sapi relatif mahal di banding daging ayam. Jadi kita kompensasi ke daging ayam," kata Sulhan.

Terkait penutupan, Sulhan tak mengetahui sampai kapan dilakukan. Kebun Binatang Bandung hanya mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

 

Swasta dan warga mulai bantu

Meski sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah, namun pihak Kebun Binatang Bandung masih dapat menghela napas sejenak dengan bantuan yang ada baik dari pihak swasta maupun dari warga yang masih berempati dengan keberlangsungan satwanya.

"Belum ada (bantuan) kalau dari pemerintah, tapi dari swasta dan warga ada yang nyumbang buah hingga ayam, meski gak banyak," ujarnya.

Disinggung apakah substitusi makanan ini dapat berpengaruh terhadap perilaku satwa, Sulhan mengatakan bajwa hal itu memang harus dilakukan pemantauan lebih lanjut.

"Ini sebenarmya dokter yang harus bilang, tapi memang harusnya dipantau, apakah mereka gelisah atau bagaimana. Karena kita saja (manusia) dengan substitusi makan itu berpengaruh pada tubuh. Mungkin mereka juga ada tapi belum kelihatan, ya mudah-mudahan semoga tidak," ucap Sulhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com