Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Banjir di Cilegon, Mobil Hanyut hingga Tol Ditutup, Berawal Hujan Deras

Kompas.com - 05/05/2020, 05:57 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Hujan lebat yang mengguyur Kota Cilegon, Banten, sejak Senin (4/5/2020) dini hari menyebabkan tanah longsor hingga banjir di sejumlah titik.

Air menggenang dengan ketinggian rata-rata satu meter.

Banjir ini merendam pemukiman warga, kawasan industri, jalan raya, hingga jalan tol pun sempat ditutup. 

Baca juga: Hujan Deras, Cilegon Banjir hingga Gerbang Tol Ditutup

Curah hujan tinggi di perbukitan

Ilustrasi hujan di daerah tropis.SHUTTERSTOCK Ilustrasi hujan di daerah tropis.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon Erwin Harahap menduga banjir disebabkan curahan air yang tinggi dari wilayah perbukitan.

"Dilihat penyebab, tadi malam hujan deras, jam 01.00 WIB deras banget, ada curahan air cukup deras dari perbukitan," kata Erwin.

Hujan yang berlanjut pada siang hari menyebabkan Cilegon Barat lumpuh. Kawasan Masigit dan Cibeber turut terdampak.

Sedangkan longsor terjadi di kawasan Singkil, Gerem Atas, di dekat Pelabuhan Merak.

Baca juga: Banjir Mulai Surut, Gerbang Tol Cilegon Barat Kembali Dibuka

Ratusan rumah terendam, gerbang tol tutup, mobil hanyut

Dilansir dari Antara, genangan air bervariasi mulai 40 sentimeter hingga dua meter.

Ada ratusan rumah yang terdampak banjir, terutama yang berada di tiga kecamatan, yakni Cibeber, Purwakarta dan Kecamatan Grogol.

Gerbang tol (GT) Cilegon Barat pun terpaksa ditutup akibat terendam banjir.

Salah seorang warga bahkan menyaksikan ada mobil yang hanyut saat banjir.

"Sebagian ruas tol dan jalan raya hingga permukiman warga tak luput dari terjangan banjir hingga tampak beberapa mobil dan kendaraan lain hanyut," kata Susmiatun, salah seorang warga Kota Cilegon, dilansir Antara.

Baca juga: Cilegon Catatkan Kasus Corona Pertama, Pasien Diduga Tertular di Tangerang

Tol dibuka sore hari

GT Cilegon Barat akhirnya dibuka kembali sekitar pukul 16.13 WIB setelah banjir mulai surut.

Menurut Kepala Departemen Manajemen Humas & CSR PT Marga Mandalasakti (MMS) Rawiah Hijjah, penutupan dilakukan sejak pukul 11.40 WIB.

"Sudah normal, sebelumnya ditutup sementara sejak pukul 11.40 WIB akibat genangan air, sekarang sudah dioperasikan kembali," kaya Rawiah melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Selain itu, genangan air juga terjadi di jalan tol Tangerang - Merak KM 97+800 arah Jakarta.

Laju kendaraan sedikit tersendat namun tidak dilakukan penutupan lantaran masih bisa dilalui.

Baca juga: Jelang PSBB di Tangerang Raya, Akses Keluar Masuk Cilegon Diperketat

PLN matikan 122 gardu listrik

Ilustrasi listrikShutterstock Ilustrasi listrik
Ketika banjir terjadi, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten menghentikan sementara operasional Gardu Distribusi Listrik.

Manajer Komunikasi PLN UID Banten Eman menjelaskan, sebanyak 122 gardu dipadamkan saat banjir.

Pemadaman dilakukan sebagai upaya menghindari bahaya di tengah banjir.

"Maka PLN harus mematikan jaringan lisrik di lokasi banjir Cilegon," kata dia.

Eman menjelaskan, hujan deras yang turun sejak Senin, mengakibatkan beberapa lokasi di daerah Cilegon terendam air bahkan sampai ke jalur pintu Tol Jakarta-Merak.

“Jika banjir sudah surut maka aliran listrik dapat dihidupkan kembali. Namun harus dipastikan bahwa instalasi dan jaringan listrik tersebut sudah aman untuk dialiri listrik," pungkas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin, Singgih Wiryono | Editor: Abba Gabrillin, Farid Assifa, Sandro Gatra), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com