Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Terus Berdatangan ke Banyumas, Penjagaan Jalur Tikus Diperketat

Kompas.com - 04/05/2020, 21:29 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemudik dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) terus berdatangan ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banyumas Agus Nur Hadi mengungkapkan, pemudik yang terjaring di empat titik posko perbatasan meningkat dibanding beberapa hari sebelumnya.

"Hari ini terbilang meningkat ada 61 orang, sebelumnya 37 orang, sebelumnya lagi 43 orang. Dari 61 pemudik tersebut dua di antaranya langsung diantar ke tempat karantina di GOR Satria Purwokerto," kata Agus melalui siaran pers kepada wartawan, Senin (4/5/2020).

Baca juga: Cerita Pemudik yang Dikarantina di GOR Satria Purwokerto: Dingin, Enggak Bisa Tidur

Agus menduga, sejumlah pemudik ditengarai melewati jalur tikus untuk menghindari petugas.

"Ditengarai ada pemudik, baik dengan travel maupun mobil carter memanfaatkan sejumlah jalur tikus atau alternatif," ujar Agus

Beberapa jalur tikus yang biasa digunakan antara lain dari arah barat melalui Krajan maupun Banjaranyar, dari arah selatan melewati Dermaji, Gumelar kemudian Kracak Ajibarang dan dari arah timur melewati Padamara.

"Yang pulang ke rumah, barusan saya dapat laporan, ada yang tidak diterima oleh lingkungan dan harus dikarantina di GOR dulu," kata Agus.

Baca juga: Pemudik dari Jakarta yang Pulang ke Banyumas Positif Covid-19

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengintruksikan agar Gugus Tugas Desa yang wilayahnya menjadi jalur alternatif untuk melakukan pengawasan.

“Apabila memungkinkan Gugus Tugas Desa yang biasa untuk jalan alternatif, bisa untuk melarang mobil luar kota yang akan masuk desanya Dengan kearifan lokal tersebut, biasanya akan lebih diperhatikan oleh orang yang lewat," kata Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com