Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandung Klaim Sudah Bisa Kendalikan Penularan Virus Corona

Kompas.com - 04/05/2020, 21:19 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyatakan, upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama masyarakat untuk menekan laju virus corona perlahan menunjukkan hasil.

Hal itu terpantau melalui estimasi angka reproduksi atau angka kemampuan orang menularkan virus corona dalam populasi yang semakin mengecil.

Baca juga: Penerapan PSBB Berhasil Tekan Penyebaran Corona di Kota Bandung, Ini Hasil Evaluasinya

Ahyani menuturkan, hasil penghitungan kalangan akademisi menunjukkan bahwa pergerakan reproduksi Covid-19 sejak 22-28 April di Kota Bandung berada di angka 1,06.

“Ada angka yang diangkat oleh akademisi yaitu angka reproduksi atau kemampuan orang menularkan dalam populasi. Kalau angka itu di atas satu (koma sekian) itu kecil, masih bisa dikendalikan. Kalau di bawah satu berarti berhenti,” jelas Ahyani dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Ahyani menuturkan, penurunan angka reproduksi tersebut merupakan hasil dari kebijakan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Selain itu, keberhasilan tersebut juta ditopang oleh kinerja tenaga medis dalam melacak, memeriksa, dan mengisolasi.

Ahyani menjelaskan, kecilnya angka reproduksi ini menjadi indikator Gugus Tugas Covid-19 di Kota Bandung mampu mengendalikan dan menekan risiko jangkauan penularan virus corona.

“Kalau tanpa intervensi itu bisa 2,5 ke 4 orang, jadi satu yang positif itu dia menular ke 4, lalu 4 ke 16 lalu ke 64 lalu ke 374 orang itu bisa menular dengan waktu yang cepat. Tapi dengan dibatasi dengan angka reproduksi 1 ini resiko penularannya hanya ke satu (orang) saja," bebernya.

Ahyani menerangkan, kecepatan reproduksi sangat berhubungan dengan banyaknya orang melakukan kontak dengan orang lain.

Maka dari itu, lanjut dia, dengan menghambat kontak fisik, angka penyebaran virus corona akan semakin mengecil.

"Kalau ada gambaran angka reproduksi semakin mengecil bisa dibilang potensi penyebaran risikonya semakin mengecil,” jelasnya.

Meski demikian, Ahyani menjelaskan, penurunan angka reproduksi di masa PSBB tidak bisa dikorelasikan pada penurunan jumlah kasus positif.

Baca juga: PSBB Kota Bandung Tinggal 1 Hari Lagi, Ini Beberapa Hasilnya

 

Sebab, masuknya data kasus pada saat itu bisa jadi merupakan hasil pemeriksaan ketika sebelum PSBB diberlakukan.

“Jadi seperti kita ketahui kalau seseorang didiagnosa positif dia melalui masa inkubasi 14 hari. Artinya, kalau masa PSBB didiagnosa positif, sebetulnya itu terinfeksi sebelumnya, jadi kita tidak boleh mengartikan setelah PSBB itu hasilnya positif banyak bisa jadi itu perjalanan dari masa inkubasi sebelumnya,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com