Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan MUI Terkait Ancaman Takmir Robohkan Masjid di Banyumas

Kompas.com - 01/05/2020, 18:59 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyumas meminta masyarakat menyikapai secara bijak seruan dari pemerintah untuk beribadah di rumah selama pandemi Covid-19.

Ketua MUI Banyumas KH Chariri Shofa mengatakan, seruan agar tidak berjemaah di masjid bersifat sementara untuk memutus penyebaran Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Chariri menanggapi soal surat takmir yang berencana merobohkan masjid di Banyumas atas kekecewaan seruan beribadah di rumah..

"Karena memang ini ada kondisi apabila dilaksanakan, kemungkinan menyebarkan virus akan lebih besar dan bahaya lebih besar pula. Maka dari itu imbauannya seperti," ujar Chariri saat dihubungi, Jumat (1/5/2020).

Baca juga: Takmir Ancam Bongkar Masjid Hanya untuk Menggertak agar Dapat Perhatian

Menurut Chariri, alasan takmir masjid membuat surat tersebut agar aspirasinya didengar pemerintah dinilai kurang tepat.

"Tetapi itu menimbulkan kerawanan. Karena ini kan banyak masjid memaklumi, orang tidak pernah tarawih sendiri, (ketika) disuruh tarawih sendiri (di rumah) bingung," kata Chariri.

MUI juga meminta pemerintah untuk mengedepankan langkah persuasif ketika menghadapi persoalan serupa.

"Yang saya tidak tahu persis surat dari camat seperti apa. Sebaiknya jangan ada bahasa akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku. Itu mungkin (yang melatarbelakangi), wong mau ibadah kok diancam," ujar Chariri.

Chariri mengatakan, pendekatan yang dilakukan pemerintah hendaknya tidak menonjolkan larangan beribadah berjemaah di masjid, tapi menekankan potensi bahaya ketika ada interaksi di tengah kerumunan.

Baca juga: Ini Pernyataan Lengkap Takmir yang Viral Akan Bongkar Masjid di Banyumas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com