Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Warga Reaktif Rapid Test, 2 Wilayah di Aceh Kembali Berlakukan Jam Malam

Kompas.com - 01/05/2020, 17:07 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Petugas gabungan ini menyasar tempat keramaian seperti warung kopi dan tempat lainnya yang mengundang keramaian.

Bupati Simeulue. Erli Hasim, mengatakan pemberlakukan jam malam merupakan kesepakatan Forkopimda, guna menekan penyebaran virus covid-19.

Jam malam diberlakukan mulai 23.00 WIB hingga 04.00 WIB, dengan mempertimbangkan pelaksanaan ibadah tarawih dan waktu sahur.

“Saat itu (jam malam), diminta semua aktivitas stop sama sekali, termasuk warung kopi dan sejenisnya harus tutup,” tegas Bupati Erli Hasim, di konfirmasi Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Baca juga: Walau Diblokir Pagar Besi, Warga Masih Keluyuran Saat Jam Malam PSBB

Pemberlakuan jam malam juga diberlakukan kembali oleh Pemerintah Kota Langsa setelah ada warganya yang menunjukkan hasil reaktif berdasarkan hasil rapid test.

Pemberlakuan jam malam sudah dijalankan sejak sepekan lalu untuk Kota Langsa.

Hingga Jumat (1/5/2020)16.00 wib, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh mencatat 11 kasus positif.

Dari jumlah tersebut lima orang di antaranya sembuh, satu orang meninggal dunia, dan lima orang masih dirawat.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction). Baca selanjutnya di sini.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com