Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir Pemilik Kos, Demi Kesehatan Suami

Kompas.com - 28/04/2020, 15:56 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Adanya insiden pengusiran terhadap tiga perawat tersebut sempat membuat Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berang.

Bahkan dia menilai, penolakan terhadap perawat itu tidak manuasiawi.

"Tidak manusiawi kalau sampai ada perawat ditolak dalam satu daerah itu. Itu keterlaluan," ujar Rudy.

Baca juga: Pemilik Indekos yang Usir 3 Perawat Minta Maaf, Ini Penjelasan Ketua PPNI Solo

 

Tidak ada pengusiran

Terkait insiden itu, pemilik kos bernama Siti Mutmainah pun angakat bicara, ia menegaskan tidak ada melakukan pengusiran terhadap tiga perawat tersebut.

"Tidak ada pemaksaan dan pengusiran. Kami sudah berusaha baik-baik dengan berat hati kami mohon untuk pindah ke tempat yang lebih aman untuk keamanan bersama," kata Siti di Kantor Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (28/4/2020).

Bahkan, kata Siti, ketiga perawat itu menerima permintaannya untuk pindah ke indekos yang lain dan akan mengambil semua barang-barang milik mereka.

"Jadi, tidak ada pemaksaan terus dia tidak mau tidak. Dia menanggapi dengan baik. Dan barang-barang mau diambil," ujarnya.

Baca juga: Takut Penyakit Suami Kambuh, Alasan Pemilik Indekos Usir Perawat RSUD Bung Karno Solo

 

Demi kesehatan suami

Siti menjelaskan, ia meminta tiga perawat itu tidak tinggal lagi di indekosnya karena khawatir sang suami yang punya masalah kesehatan tertular virus corona.

"Mengingat kondisi kesehatan suami saya. Suami saya setiap kali ngedrop penyakitnya bisa kambuh," katanya.

"Itu murni karena suami saya, kondisi kesehatannya. Memang perlu ada perhatian khusus. Bapak itu dari pola makan, pola tidur, aktivitas itu kayak membingungkan. Tidurnya sering tergagap-gagap dan makannya tidak enak, takutnya penyakitnya lama kambuh lagi," sambungnya.

Bahkan, Siti mengaku sering bertengkar dengan suami terkait dengan keberadaan tiga perawat tersebut.

"Sebenarnya saya tahu sebagai tenaga kesehatan. Bagaimana menjaga agar tidak tertular. Tapi karena ketakutan suami saya dengan berat hati kami mohon untuk pindah ke tempat yang lebih aman untuk keamanan bersama," jelasnya.

Sementara itu, Camat Grogol, Bagas Windaryatno mengatakan, dengan adanya klarifikasi dari pemilik indekos insiden pengusiran tersebut selesai.

Masih dikatakan Bagas, tidak ada keberatan dari warga masyarakat Desa Kwarasan, Grogol terhadap keberadaan tenaga kesehatan itu.

"Ketika kejadian itu terjadi warga tidak tahu. Yang kami ingin luruskan di media massa dan media sosial sempat ditulis masyarakat keberatan dengan ketiga orang tersebut. Ini tidak benar. Masyarakat welcome terhadap tempat kos dan sebagainya," ungkapnya.

Pasca-insiden tersebut, Siti yang juga berprofesi sebagai bidan ini mengaku sudah meminta maaf melalui Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir dari Indekos

 

(Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com