MAUMERE, KOMPAS.com - M Maman, warga Desa Tuabao, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT, yang dipaksa melakukan karantina di kebun oleh warga dan pemerintah setempat, akhirnya kembali ke Maumere, Senin (27/4/2020) sore.
Maman kembali menjalani karantina terpusat di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka.
Satgas Penangan Covid-19 Kabupaten Sikka menjemput Maman di desanya menggunakan ambulans gawat darurat khusus penanganan Covid-19.
"Saya minta ke kepala desa untuk kembalikan saya ke karantina terpusat di Kota Maumere. Kemarin pagi, ada petugas yang datang jemput saya. Saya sampaikan, lebih baik karantina terpusat saja," ungkap Maman saat dihubungi Kompas.com, Senin malam.
Baca juga: Warga Desa Paksa Pria Ini Karantina di Kebun, Tinggal di Gubuk Reyot Jauh dari Permukiman
"Saya sampaikan, mulai tidak nyaman karantina di kebun apalagi di gubuk reyot yang jauh dari pemukiman warga," sambung Maman.
Maman merasa bersyukur bisa kembali menjalani karantina terpusat di Kota Maumere, daripada dikarantina di kebun dan harus tinggal di gubuk reyot dengan minim fasilitas.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengaku mengetahui informasi eks penumpang KM Lambelu itu dikarantina di kebun dari media massa.
Setelah mendapatkan informasi itu, pihaknya langsung mengirim tim untuk menjemput Maman.
"Saat ini eks penumpang KM Lambelu itu kembali menjalani karantina terpusat lanjutan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka," jelas Petrus, Selasa pagi.
Baca juga: Tak Patah Arang, Erwin Rintis Taksi Sayur Online Setelah Kehilangan Pekerjaan karena Covid-19
Sebelumnya diberitakan, M Maman, warga Desa Tuabao, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT, diminta untuk melakukan karantina di sebuah kebun oleh warga dan pemerintah setempat.
Warga khawatir Maman masih membawa virus corona, setelah pria ini keluar dari SCC Maumere, Jumat (24/4/2020).