Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pradana, Pemuda di Solo yang Dinyatakan Lolos Seleksi S2 di 11 Universitas Kelas Dunia Amerika

Kompas.com - 23/04/2020, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pemuda warga Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Solo bernama Parama Pradana Suteja ini tak menyangka pengajuannya masuk ke 11 perguruan tinggi di Amerika Serikat (AS) seluruhnya diterima.

Selama setahun persiapan, ternyata usaha pemuda 24 tahun itu tak sia-sia.

Mulai bulan Februari hingga Maret 2020 kemarin, dia menerima pengumuman kelolosan dari satu per satu perguruan tinggi ternama di dunia.

Namanya dinyatakan lulus dalam seleksi mahasiswa baru S2 di 11 universitas.

Baca juga: Kaleidoskop Pendidikan, 15 SMP Terbaik Nasional versi UN 2019

Ajukan diri ke 11 perguruan tinggi

Ilustrasi perguruan tinggiShutterstock Ilustrasi perguruan tinggi
Mulai dari Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Yale University, Princeton University, University of Pennsylvania, hingga Columbia University menyatakan namanya lolos dalam seleksi mahasiswa baru.

Dia mengaku menyiapkan berbagai dokumen dan persyaratan selama setahun sambil bekerja di bidang yang dia tekuni, arsitektur.

Bulan Januari 2020, Pradana mulai mendaftar ke kampus-kampus tersebut.

Alasannya mendaftar di berbagai perguruan tinggi ialah sebagai cadangan agar dapat diterima di salah satu perguruan tinggi.

"Lalu di bulan Februari hingga Maret 2020, saya mulai dapat pengumuman. Baik secara email, atau ada juga yang telepon saya langsung dari dosen sana," kata Pradana seperti dikutip dari Tribunnews, Sabtu (18/04/2020).

Dari sebelas kampus yang menerimanya, tujuh kampus siap memberikan beasiswa pendidikan yang jika ditotal ialah senilai Rp 12 miliar.

Baca juga: 5 Strategi Masuk Universitas Terbaik Dunia di Tengah Wabah Covid-19

 

Parama Pradana Suteja memilih harvard untuk melanjutkan studi S2 nya (instagram.com/parama_ps) Parama Pradana Suteja memilih harvard untuk melanjutkan studi S2 nya (instagram.com/parama_ps)
Alasan pilih Harvard

Dari sederet perguruan tinggi mentereng, Pradana harus memilih satu perguruan tinggi, hingga dipilihlah Harvard University.

Pilihannya pada Harvard juga melewati proses panjang.

Sejak lulus SMA, Pradana menempuh studi S1 di Diablo Valley College lalu transfer ke University of California Berkeley.

"Diablo Valley College ini buat transisi dari SMA ke kampus pertama saya di University of California Berkeley," ujar dia.

Pradana menekuninya jurusan major arsitektur dan minor pada teori arsitektur lanskap dan perencanaan lingkungan.

Baca juga: Simak Jadwal Belajar dari Rumah untuk Semua Jenjang Pendidikan di TVRI

Di sana dia semakin memiliki pandangan luas tentang pendidikan.

Banyak pula dosennya yang merupakan lulusan Harvard sehingga dia terdorong mengikuti jejaknya.

"Di situ, dosen-dosen saya dari Harvard juga. Saya mulai terbuka pikirannya, ternyata seperti ini ya orang-orang dari Harvard," kata dia.

Pradana melanjutkan, ada sesuatu yang membuatnya tertarik hingga akhirnya memilih Harvard.

"Orangnya pintar-pintar, kalau ngomong pakai bahasa yang susah-susah. Jadi saya terinspirasi bisa melanjutkan kuliah di Harvard gitu," imbuh Pradana.

Baca juga: Pertamina Buka Pendaftaran Beasiswa bagi Mahasiswa Terdampak Covid-19

Perjuangan yang tak mudah

Ilustrasi KampusShutterstock.com Ilustrasi Kampus
Sejak kecil Pradana tumbuh di Kota Solo, yakni mulai SD hingga SMA.

Dia merupakan lulusan SMA Regina Pacis Solo tahun 2014.

Pradana mengaku banyak orang telah menginspirasi dan mendorongnya untuk menempuh pendidikan yang terbaik.

Keberhasilannya lolos di 11 universitas dunia ini ia persembahkan kepada mereka.

"Untuk orang tua saya, guru-guru saya, atau kerabat saya, yang telah mendukung saya hingga saat ini,"ucapnya.

Pradana mengaku, perjuangan untuk dapat lolos di 11 perguruan tinggi dunia tidak mudah.

"Bagaimana saya menyiapkan S2 ini. Karena tidak main-main karena susah juga untuk bisa masuk ke sana (kampus-kampus ternama)," ujar dia.

Selain itu, Pradana rupanya juga terinspirasi dari penyanyi Maudy Ayunda yang juga dikenal cerdas.

Maudy juga sempat bingung memilih dua kampus yang menerimanya, yaitu Harvard dan Stanford.

"Saya berharap bisa berkontribusi ke bangsa Indonesia, dalam konteks menginspirasi teman-teman di Indonesia juga,"tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Lengkap Warga Solo yang Diterima di 11 Kampus Ternama di Amerika, Lewati Perjalanan Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com