KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi di Lapas Klas IIB Sorong, Papua Barat, Rabu (22/4/2020) .
Ratusan tahanan dan narapidana mengamuk dan membakar ban bekas di dalam Lapas Sorong, sekitar pukul 16.30.
Kerusuhan terjadi karena mereka menuntut dibebaskan. Diketahui terdapat 335 tahanan dan narapidana di lapas tersebut.
Ratusan napi di lapas itu cemburu karena ada 50 temannya sesama napi mendapatkan program asimilasi dan akan dibebaskan.
"Mereka minta bebaskan semua. Mereka (sampaikan) berhak untuk hidup. Sementara kita perhatikan semua," ujar Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sorong, Minus Ananto, Rabu malam.
Baca juga: Lapas Sorong Dibakar, Ratusan Napi Cemburu Tak Dapat Asimilasi
Sebanyak 300 personel gabungan dari TNI-Polri diterjunkan untuk mengamankan situasi.
Selain itu, ada 3 unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Sorong dan 1 mobil water cannon disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ari Nyoto mengatakan, saat ini pihaknya terus berjaga untuk menjaga situasi.
Ari akan menyampaikan langsung ke atasannya terkait tuntutan para napi.
"Kita sampaikan ke atas, tapi malam ini kita sudah sampaikan agar tenang dulu. Kami pastikan situasi di sini aman terkendali," ujar Ari Nyoto.
Baca juga: Kronologi Pembakaran Lapas Sorong dan Kaburnya 258 Napi...
Kerusuhan berangsur-angsur reda pada Rabu malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.