Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Mudik ke Solo, Jangan Harap Langsung Bertemu Keluarga di Rumah

Kompas.com - 21/04/2020, 23:07 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Meski sudah ada larangan mudik dari pemerintah pusat, pemudik yang masih nekat pulang ke Solo, Jawa Tengah jangan berharap langsung bertemu dengan keluarga di rumah.

Mereka harus mejalani protokol yang diterapkan Pemkot Solo, Jawa Tengah dengan menjalani karantina selama 14 hari di rumah karantina yang telah disiapkan.

"Iya, kalau masih ada pemudik yang tetap pulang ke Solo harus mengikuti protokol kita. Harus masuk dikarantina dulu," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Jawa Tengah, Ahyani saat dihubungi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Anggaran Tak Memadai, Solo Belum Akan Terapkan PSBB

Tempat karantina yang disiapkan itu antara lain Grha Wisata Niaga Jalan Slamet Riyadi dan Ndalem Joyokusuman Kelurahan Gajahan.

Tempat karantina itu sudah dipersiapkan Pemkot Solo jauh hari untuk menampung para pemudik dan warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Menurut Ahyani, dari data terakhir jumlah pemudik ber-KTP Solo yang menjalani karantina ada sekitar 140 orang. Jumlah itu tersebar di dua tempat tersebut.

"Untuk yang mulai bergejala, ya kita pindahkan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," tutur Ahyani.

Baca juga: Kemenag Solo Imbau Umat Islam Gelar Ibadah Ramadhan di Rumah

Sementara bagi pemudik yang menjalani karantina selama 14 hari tidak menunjukkan adanya gejala, mereka diperbolehkan pulang berkumpul dengan keluarga di rumah.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo melarang mudik untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Larangan itu berlaku sejak 24 April 2020.

Ia meminta jajarannya segera mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan larangan mudik ini.

Dalam rapat sebelumnya, pemerintah hanya menyampaikan imbauan agar masyarakat tak pulang ke kampung halaman. Larangan mudik sebelumnya hanya berlaku bagi ASN, TNI, Polri, dan pegawai BUMN.

Namun, Presiden menyebutkan, berdasarkan survei, masih ada 24 persen masyarakat yang bersikeras akan mudik.

"Artinya, masih ada angka yang sangat besar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com