Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan di Tengah Wabah, Pedagang Pasar Gunungkidul Jual Dagangan Secara Online

Kompas.com - 21/04/2020, 17:57 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), coba berinovasi agar pedagang pasar tetap bisa bertahan selama wabah virus corona mendera.

Pedagang pasar dibantu untuk menjajakan dagangannya secara online.

Semisal di Pasar Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Gunungkidul. Pasar dipasangi WiFi agar pedagang bisa terkoneksi dengan pembeli yang ingin berbelanja online.

Baca juga: Pedagang Pasar Cipulir Diberi Sanksi jika Masih Berjualan di Pinggir Jalan

Sistem belanja online di Pasar Desa Ngawu tidak mengharuskan pembeli pergi ke laman web terlebih dahulu.

Pembeli hanya perlu tahu nomor ponsel pedagang, sehingga pemesanan bisa dilakukan dengan aplikasi pesan singkat WhatsApp.

Kepala Disperindag Gunungkidul Johan Eko Sudarto berharap, dengan adanya sistem pemesan via aplikasi pesan singkat tersebut, warga Desa Ngawu tidak perlu lagi ke pasar, sehingga laju penularan virus corona bisa ditekan.

Baca juga: Dibubarkan di Pasar Cipulir, Pedagang Pakaian Mencoba Pindah ke Kawasan Ulujami

Di sisi lain, pedagang tetap bisa menyambung hidup dengan berjualan.

"Siapa yang ingin belanja bisa menghubungi nomor itu, nantinya jika ingin belanja kebutuhan lain. Pedagang akan berkoordinasi dengan pedagang lain untuk sekalian dibelanjakan," kata Johan saat dihubungi Kompas.com melalui telepon Selasa (21/4/2020).

Penjual Bumbu di Pasar Playen, GunungkidulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Penjual Bumbu di Pasar Playen, Gunungkidul

Diakui Johan, tidak mudah mengajak para pedagang untuk menggunakan model baru ini.

Namun, setelah diberikan pemahaman mengenai sistem baru ini, para pedagang mulai ada yang tertarik untuk ikut.

"Tahap awal di Pasar Playen ini. Seiring waktu, perkembangan, dan perbaikan konsep ini akan diterapkan ke pasar-pasar lain," ucap Johan.

Sementara dari pengamatan di Pasar Playen, sejumlah pedagang sudah mencantumkan nomor ponsel di lokasi berjualannya.

"Ada beberapa yang order (pesan) melalui WA (WhatsApp)," kata Sri pedagang daging ayam.

Baca juga: Cegah Warga Kembali Berkerumun di Depan Pasar Cipulir, Pemkot Bangun Pos Penjagaan

Begitu juga dengan Lasmi, pedagang bumbu, yang sudah memasang nomor telepon di papan warung.

Namun diakuinya tidak mudah untuk mengajak pembeli berbelanja menggunakan sistem ini.

"Belum banyak yang pesan lewat WA, paling hanya yang partai besar," ucap Lasmi.

Pedagang Belalang di depan Pasar Playen, Untung, mengaku menjual belalang juga memanfaatkan WhatsApp dan media sosial yang dimilikinya.

"Banyak yang pesan lewat WA memesan belalang, sekalian dibersihkan." kata Untung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com