Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2020, 16:23 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Oma (30), warga Desa Sukaraja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tertangkap warga saat mencuri tabung gas di sebuah warung kelontong di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Jumat (17/4/2020).

Setelah babak belur dihakimi massa, Oma langsung digelandang ke Polsek Tamansari beserta barang bukti.

Saat diinterogasi, ia mengaku terpaksa mencuri tabung gas tersebut lantaran tak punya penghasilan.

Pasalnya, ia terkena PHK karena pabrik tempatnya bekerja mengalami gulung tikar dampak dari aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait virus corona.

Sementara, ia tak tega melihat anak dan istrinya butuh makan.

"Sebenarnya saya enggak mau (nyuri) tapi kasihan sama anak istri belum makan. Anak ada empat," kata dia kepada wartawan.

Baca juga: Kena PHK, Bapak 4 Anak Curi Tabung Gas demi Makan hingga Dihajar Massa

Gelap mata setelah bertengkar dengan istri

Oma awalnya sempat ragu untuk melakukan aksi pencurian itu. Terlebih, hal itu baru pertama kali dilakukan.

Namun, ia gelap mata setelah bertengkar dengan istri karena tidak mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Awalnya bertengkar sama istri gara-gara disuruh cari uang kalau enggak pulangnya dimarahin terus, akhirnya terpaksa ngambil tapi saya sempat ragu juga waktu itu. Ngambil enggak ngambil enggak, akhirnya ngambil dan ini baru pertama kali," ungkapnya.

"Tiga minggu enggak kerja pabrik tutup karena virus (corona) itu jadi terpaksa (mencuri) juga dan tabung gas sudah dibalikin lagi, saya sempat lari waktu itu karena terpojok akhirnya ditangkap dan dipukulin massa," imbuhnya.

Baca juga: Fakta Warga Serang Meninggal Setelah 2 Hari Tidak Makan, Hanya Minum Air untuk Menahan Lapar

Diberi bantuan

Kapolsek Tamansari Ipda Kusnadi membenarkan bahwa peristiwa tersebut.

Setelah mengetahui pengakuan pelaku, pihaknya langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengecekan di rumah pelaku.

Setelah diperiksa, ternyata kondisinya benar adanya.

"Iya benar (pencurian) tapi itu sudah diserahkan ke keluarganya. Latar belakang kasus ini setelah kita periksa si pelaku lapar setelah di PHK karena corona dan bingung mau cari makan ke mana," ujar dia.

Mengetahui kondisi Oma tersebut, korban sendiri juga merasa iba dan tidak melanjutkan kasus pencurian itu ke ranah hukum.

Bahkan, korban justru memberikan bantuan sembako kepada pelaku.

Baca juga: Fakta Pria di Medan Tertangkap Saat Curi Beras, Mengaku Kelaparan dan Tak Punya Uang Beli Makan

Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor : Farid Assifa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com