Khatam Al Quran
Selama karantina di RS, Muksin mengaku memiliki pengalaman rohani yang sangat berarti.
Pembatasan ruang gerak membuatnya lebih fokus beribadah. Waktu 13 hari dihabiskan dengan melakukan shalat, mengaji, dan berzikir.
"Aktivitas saya di sana hanya shalat, mengaji, zikir, dan shalat sunah yang kita tidak pernah lakukan di rumah, kita sudah lakukan semua di situ, Allhamdulillah saya punya hati tenang sekali," kata Muklis.
Muksin dan kawannya, Mustakim, juga berlomba-lomba membaca Al Quran. Mereka berhasil khatam dalam waktu 12 hari.
Muksin takjub dengan hal itu.
Baca juga: Virus Corona di Papua, Tenaga Medis: Hanya Merawat dengan Meraba-raba
Sebab, ia belum pernah khatam Al Quran selama ini.
"Selama hidup saya ini saya belum pernah khatam Al Quran, butuh hanya 12 hari di ruangan itu," kata dia.
Muksin dan Mustakim sangat bersemangat menunaikan ibadah selama diisolasi.
"Kita sama-sama semangat, karena terpele (terhalang) oleh kaca kalau saya mengaji duluan dia (Mustakim) ikut, kalau dia duluan saya juga ikut, jadi kita ada semangat," kata Muksin.
Jangan takut di ruang isolasi
Berdasarkan pengalamannya, Muksin mengajak pasien positif lain tetap bersemangat melewati masa isolasi. Momen isolasi, kata dia, lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan.
Ia juga meminta masyarakat tak mengucilkan orang yang terpapar virus corona. Karena, virus itu bisa disembuhkan.
"Ini kan pandemi, jadi kita tidak boleh menyudutkan, yang harus digaungkan adalah bahwa virus ini bukan suatu aib, ini bukan juga suatu virus yang hanya terkena pada komunitas tertentu, virus ini tidak memandang suku, ras, agama, jenis kelamin dan usia, siapa saja bisa kena," kata Muksin.