Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Bertambah, 4.891 Kasus DBD dan 51 Penderita Meninggal di NTT

Kompas.com - 17/04/2020, 19:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah dalam dua pekan terakhir.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT David Mandala mengatakan, penambahan signifikan terjadi di beberapa wilayah.

Baca juga: Gubernur NTT: Jangan Sampai Serius Urus Corona Kita Tinggalkan DBD

David menjelaskan, sebanyak 4.518 kasus DBD dan 48 pasien meninggal tercatat dalam data periode Januari hingga 2 April 2020.

"Per hari ini angkanya mengalami kenaikan, yakni 4.891 orang terjangkit dan 51 orang meninggal," kata David saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020).

Tambahan tiga orang meninggal berasal dari Kota Kupang, Kabupaen Belu, dan Kabupaten Ende.

Sementara itu, tambahan kasus DBD berasal dari 1 kota dan 18 kabupaten di NTT.

Dalam dua pekan terakhir, tak ada penambahan kasus di Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Sabu Raijua.

Penambahan penderita DBD secara signifikan terjadi di Kota Kupang dari 578 orang terjangkit dan enam orang meninggal, naik menjadi 626 penderita dan tujuh meninggal.

Selanjutnya, Kabupaten Belu yang sebelumnya 569 pasien dan tujuh meninggal, menjadi 674 penderita dan delapan meninggal.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Diingatkan Tetap Waspadai Penyakit DBD

Sementara jumlah kasus di Kabupaten Sikka menjadi 1.608, sebelumnya 1.548 kasus. Sementara tak ada tambahan korban meninggal di Sikka.

"Kami masih terus koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk mengecek berapa banyak pasien yang sudah sembuh dan masih dirawat. Nanti akan kami sampaikan informasinya," jelas David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com