Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Muda Tangani Pasien Covid-19: Kami Selalu Jadi Korban Hoaks Medsos....

Kompas.com - 17/04/2020, 08:03 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Rahma Nurmayanti, seorang dokter muda berparas cantik dengan gelar spesialis penyakit dalam menceritakan pengalamannya selama ini merawat pasien covid-19 di Rumah Sakit (RS) Jasa Kartini Kota Tasikmalaya.

Dirinya mengaku selama menjalankan tugasnya tak menemukan kendala atau kesulitan apa pun, sehingga terus berjuang menyembuhkan setiap pasien terkonfirmasi positif.

Namun, dirinya mengaku kerap menjadi korban informasi hoaks yang beredar di masyarakat. Salah satunya dituduh positif corona karena selama ini setiap hari berhubungan langsung dengan para pasien.

"Kalau kendala dan kesulitan, selama ini tidak ada, alhamdulillah lancar. Tapi, saya malah jadi korban informasi hoaks yang beredar di masyarakat bahwa saya selama ini positif (Covid-19)," jelas Rahma kepada Kompas.com di tempat kerjanya, Jumat (17/4/2020).

Baca juga: Ada 46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, Ganjar Kaget

Penanganan pasien corona tak seperti dalam hoaks

Rahma menyebut sejatinya penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit selama ini tidak ada yang perlu ditakutkan seperti cerita-cerita hoaks yang beredar di media sosial.

Seperti dikatakan dalam informasi hoaks bahwa di rumah sakitnya terpapar atau sudah menjadi zona merah corona.

Dirinya meyakinkan bahwa kondisi penanganan Covid-19 di RS Jasa Kartini Kota Tasikmalaya sudah sesuai prosedur protokol kesehatan dengan bukti beberapa orang telah sembuh.

"Jadi tak perlu khawatir masyarakat dengan kondisi sekarang. Tidak betul dan sebenarnya tidak semengerikan seperti yang diinformasikan hoaks-hoaks yang menyebar di masyarakat," ungkap Rahma.

Baca juga: Soal Penolakan Jenazah Perawat Positif Corona di Semarang, Pengakuan Ketua RT hingga Sorotan Ganjar

Rentan tertular, buktikan aman jika jalankan protokol

Dengan dijadikannya para dokter ahli dalam sebagai ketua tim penanganan Covid-19, Rahma mengaku menyadari kalau dirinya dan anggota timnya paling rentan untuk tertular virus tersebut.

Rahma bersama anggota timnya selama ini mengaku tak terpengaruh oleh isu hoaks itu dan tetap menjalankan tugasnya untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Dirinya mengaku telah biasa tidak tidur saat bersama perawat sebagai anggota tim bergantian menjaga pasien di ruang isolasi.

"Kita tak menghiraukan informasi hoaks itu selama ini. Kita tetap jalankan saja tugas untuk sembuhkan pasien," ungkap Rahma.

Namun, setiap langkahnya selama ini dalam upaya pemeriksaan dan tindakan terhadap pasien selalu mengikuti protokol yang telah ditetapkan.

Sehingga, dirinya dan anggota timnya pun sampai sekarang masih bisa bertahan dan tak terjadi penularan dari pasien ke tenaga para medis.

"Saya buktikan kenyataannya selama ini kepada masyarakat bahwa kami tenaga medis betul paling rentan tertular. Tapi, kalau kita disiplin hal itu tak akan terjadi meski kita setiap hari kontak dengan pasien," ujar Rahma.

Baca juga: Kisah Pasien Sembuh Corona di Balikpapan, Disambut Warga Pakai Spanduk Selamat Datang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com