Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerit Peternak Ayam di Berbagai Daerah di Tengah Wabah Corona, Harga Anjok hingga Terpaksa Musnahkan Anak Ayam

Kompas.com - 09/04/2020, 07:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

2. Peternak di Sumsel terancam gulung tikar

Peternak ayam potong di Sumatera Selatan terancam gulung tikar.

Harga ayam yang tadinya berkisar Rp 28.000,00 hingga Rp 30.000,00 kini anjlok diduga akibat mewabahnya corona.

Kini, harga ayam berada di kisaran Rp 13.000,00.

Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumatera Selatan Ismaidi Chaniago menjelaskan, pembatasan sosial berpengaruh signifikan.

Sehingga meski harganya anjlok, pedagang tetap kesulitan memasarkan.

"Orang-orang sekarang sudah jarang ke pasar, jadi kami kesusahan menjual," kata Ismaidi.

Padahal, lanjut dia, harga pakan melonjak.

"Dalam sehari kami peternak mengalami kerugian Rp 5 miliar, itu karena harga pakan yang naik terus harga jual turun," ungkap dia.

Baca juga: Harga Ayam Ikut Terdampak Corona, 12 Juta Pekerja Terancam PHK

3. Di Medan, harga jual sentuh Rp 10.000,00 per kg

Ilustrasi daging ayam KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI Ilustrasi daging ayam
Sejak tiga pekan terakhir, peternak ayam di Medan menjerit lantaran anjloknya harga.

Seorang peternak ayam di Desa Ujung Rambung, Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai, Muslim mengungkapkan harga jual saat ini lebih rendah dibandingkan harga produksi.

Harga jual ayam bahkan menyentuh angka Rp 10.000,00. Sedangkan ongkos produksi mencapai Rp 17.000,00.

"Jadi peternak merugi Rp 7.000,00 sejak adanya virus corona ini," kata dia.

Hal itu semakin diperparah dengan kondisi harga pakan yang melonjak.

Baca juga: Harga Ayam Anjlok Diduga Ulah Mafia, Peternak: Tolong Kami Satgas Pangan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com