MEDAN, KOMPAS.com - Peternak ayam turut terimbas akibat penyebaran virus corona atau Covid-19. Harga ayam di pasaran terus anjlok sehingga kerugian tidak bisa ditolak.
Seorang peternak ayam di Desa Ujung Rambung, Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai, Muslim mengatakan, dirinya sudah merugi sejak 3 Minggu terakhir.
"Sudah tiga minggu kami rugi. Sejak adanya virus Corona ini," katanya, Rabu (8/4/2020) ketika dihubungi via telepon.
Menurut Muslim, saat ini peternak ayam merugi karena harga jual lebih rendah dari pada harga produksi.
"Harga jual jauh dari harga produksi. Ongkos produksi Rp 17.000 tapi harga jual hanya Rp 10.000. Jadi, peternak merugi Rp 7.000 per kg," ucapnya.
Baca juga: Jeritan Peternak Saat Harga Ayam Anjlok Rp 5.000 Per Kg: Pilih Bertahan atau Kosongkan Kandang
Muslim menjelaskan, saat ini harga pakan juga melonjak naik karena harga bahan baku mahal.
Sebelum merebaknya virus Corona, harga ayam di kisaran Rp 18.000 - Rp 20.000 per kg.
"Kalau ini berkelanjutan tidak bisa diatasi maka peternak akan gulung tikar," ujarnya.
Muslim berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan dan membahas dampak penurunan harga jual ayam dari peternak ke pasar.
Salah satunya dengan duduk bersama dengan para peternak untuk menentukan harga pasar.
"Setidaknya, walaupun rugi tidak terlalu besar seperti dipatok harga jual berapa. Jangan terlalu jauh dengan ongkos produksi," ujarnya.